Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Impor Turun, Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$3,19 M

Fetry Wuryasti
16/11/2020 12:54
Impor Turun, Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$3,19 M
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan(Antara)

BADAN  Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Oktober 2020 surplus sebesar US$ 3,61 miliar, dibandingkan surplus neraca perdagangan barang September 2020 yang sebesar US$ 2,39 miliar.

"Surplus neraca dagang ini meningkat besar karena terjadi penurunan dalam pada impor di bulan Oktober 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto, dalam konferensi pers virtual BPS, Senin (16/11).

Penurunan impor yang dalam terbesar adalah non migas untuk golongan barang utama, yaitu impor mesin dan elektrik yang -11,9% dari US$1.688,9 juta pada September 2020, menjadi US$ 1.488 juta pada Oktober dan dari sisi volume -38,72% dari 117,7 ribu ton menjadi 72,1 ribu ton.

Kemudian komoditas impor selanjutnya serealia -12,83% dari US$273,9 juta pada September 2020 menjadi US$238,8 juta pada Oktober ini. Dari sisi volume, serealia juga -17,47% dari 1.148,8 ribu ton menjadi hanya 948,1 ribu ton.

Menurut jenis barang, pembentuk surplusnya neraca perdagangan barang Oktober 2020 berasal dari peningkatan migas US$ -450,1 juta, utamanya untuk minyak mentah dan hasil minyak terjadi defisit sebesar US$ -131,2 juta, hasil minyak US$ -543,2 juta. Namun untuk neraca perdagangan gas, terjadi surplus US$ 224,3 juta.

Untuk non migas, terjadi surplus cukup besar pada Oktober, yaitu US$ 4,06 miliar. "Sehingga secara keseluruhan kita masih surplus US$ 3,61 miliar," kata Setianto.

Untuk neraca perdagangan non migas, negara terbesar penyumbang surplus, berasal dari AS dimana neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 1,03 miliar, disusul dengan Filipina, Indonesia surplus US$ 570,8 juta), dengan India Indonesia surplus US$ 546,1 juta.

Sepanjang Januari-Oktober 2020, neraca perdagangan barang Indonesia masih surplus US$ 17,07 miliar. Sementara bila dibandingkan periode sama tahun lalu yang defisit yaitu US$ -2,12 miliar.

"Meskipun secara keseluruhan 1 tahun Januari-Desember 2019, Neraca perdagangan masih defisit sebesar US$ -3,59 miliar. Bila dibandingkan Januari-Oktober 2018 (US$ -5,57 miliar) dan 2019 (US$ -2,12 miliar), maka di 2020 ini mengalami peningkatan atau surplus dibandingkan dua tahun sebelumnya yang mengalami defisit," kata Setianto. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik