Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Biden Menang, Harga Minyak Global dan Emas Naik

Insi Nantika Jelita
09/11/2020 12:20
Biden Menang, Harga Minyak Global dan Emas Naik
TARGET PRODUKSI MINYAK: Pekerja beraktivitas di Sumur Bunyu 18, Pertamina EP Field, Bunyu, Kalimantan Timur.(ANTARA/Rosa Panggabean)

HARGA minyak global dan emas dilaporkan naik untuk hari ketiga pasca terpilihnya Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.

Dilansir Bloomberg, harga minyak dunia naik menuju US$38 per barel. Minyak mentah berjangka di New York naik 2,2% dan spot emas naik 0,1% di tengah kenaikan saham Asia.

"Harapan dari pemerintahan Biden yang lebih dapat diprediksi dan stabil, serta harapan dari paket stimulus, mendorong harga minyak lebih tinggi bersama dengan emas," kata Will Sungchil Yun, analis komoditas senior di VI Investment Corp, Senin (9/11).

Minyak berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik 80 sen menjadi US$37,94 per barel di New York Mercantile Exchange. Brent untuk pengiriman Januari naik 1,9% menjadi US$40,18 di bursa ICE Futures Europe setelah kehilangan 3,6% di sesi sebelumnya. Untuk spot emas naik 0,1% menjadi US$ 1,954,09 per ounce.

"Namun, harga yang bergejolak akan berlanjut dalam jangka panjang dengan Trump berpotensi menunda seluruh proses dan kebangkitan virus korona yang terjadi di Eropa," ucap Will.

Bloomberg juga mengabarkan, pejabat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu menawarkan dukungan untuk peninjauan dan penundaan rencana kelompok tersebut untuk membatalkan pembatasan produksi minyak.

Investor menilai kepemimpinan Biden berimplikasi pada kebijakan luar negeri AS dan sikap terhadap Tiongkok serta produsen minyak di Iran dan Venezuela.

Potensi perubahan arah dari pendekatan "America First" yang agresif dari Trump dapat meningkatkan hubungan dengan sekutu. Biden juga menjanjikan serangkaian tindakan pada hari pertama menjabat, termasuk bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris.

Di Asia, pembelian minyak asing oleh Tiongkok merosot ke level terendah dari enam bulan lalu, bahkan ketika impor keseluruhan terlihat naik 10% karena menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Wilayah ini disebut tetap menjadi benteng melawan permintaan minyak yang goyah di seluruh dunia karena virus menyebar tanpa henti di AS dan Eropa. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik