Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sektor Pertanian Topang Ekonomi RI

M Iqbal Al Machmudi
07/11/2020 03:20
Sektor Pertanian Topang Ekonomi RI
Ilustrasi -- Petani(Antara/Amas Padda/Medcom.id)

SEKTOR pertanian pada triwulan III 2020 menunjukkan laju positif, yakni sebesar 2,15% di tengah menyusutnya pertumbuhan ekonomi nasional ke level -3,49%.

Laju positif sektor pertanian yang akan berlanjut hingga 2021 tersebut ditopang oleh strategi sistem logistik nasional untuk memangkas rantai pasok dan mengintervensi distribusi. Pada triwulan II lalu, sektor pertanian juga menorehkan pertumbuhan positif, yaitu di posisi 2,19%.

“Kami mengajak seluruh elemen menjaga sektor pertanian agar terus tumbuh positif dan mengawal PDB hingga tumbuh positif. Kita harus optimistis sebab pertanian tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Ardi, kemarin.

Menurut Kuntoro, Kementan terus berupaya melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan distribusi pangan, khususnya 11 komoditas bahan pokok.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis pertumbuhan ekonomi triwulan III tahun ini mengerut -3,49%. Akan tetapi, sektor pertanian justru mampu tumbuh positif di kisaran 2,15%.

Kepala BPS Suhariyanto menilai pertumbuhan tersebut tidak lepas dari kondisi harga kelapa sawit dan kedelai di pasaran internasional selama triwulan III yang cenderung meningkat.

“Pertanian, kehutanan, dan perikanan mendominasi industri pengolahan lapangan usaha sebesar 14,68%. Peranan pertanian dan beberapa industri lain dalam perekonomian Indonesia mencapai 54,13%,” ujar Suhariyanto.

Selain pertanian, lanjut Suhariyanto, sektor yang masih tumbuh positif secara tahunan, yakni realestat, jasa kesehatan, dan pengadaan air.

BPS juga mencatat nilai ekspor pertanian selama Januari-September 2020 mencapai US$2,82 miliar atau meningkat 9,7% jika dibanding dengan periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$2,57 miliar.

“Ekspor olahan pertanian pada periode sama juga meningkat sebesar US$18,47 miliar atau 5,97% jika dibanding dengan tahun lalu yang hanya US$17,43 miliar,” ungkap Kuntoro.

Mulai normal

Kepala Riset Center for Indonesian Policy Study, Felippa Ann Amanta, berharap pemerintah terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian untuk menjaga konsistensi di 2021.

“Perhatikan distribusi dan logistik selama pandemi. Permintaan buah dan sayuran semakin membaik. Selain itu, karena perdagangan global juga mulai normal, permintaan komoditas perkebunan masih cukup kuat,” kata Felippa.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis kondisi ekonomi Indonesia segera membaik dan lebih terkendali. Bahkan, perubahan positif ini akan terlihat mulai bulan depan.

“Kondisi ekonomi kita mudah-mudahan terus membaik. Hal ini terlihat dari penjualan kendaraan yang naik 50%. Begitu juga pertambangan dan pertanian mulai tumbuh. Pemulihan ekonomi di era new normal sudah terlihat jelas. Penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) di perbankan hingga fase kedua mencapai Rp47,5 triliun dengan total penyaluran kredit Rp203 triliun,” kata Airlangga dalam seminar Transformasi Ekonomi: Momentum Menuju Indonesia Maju dan Unggul di Universitas Islam Bandung, Kamis (5/11).

Capaian program PEN, lanjut Airlangga, di antaranya ada pada realisasi penyaluran bantuan kepada 9,2 juta pelaku usaha mikro dari target 29 juta UMKM. Dana yang sudah disalurkan mencapai 76% atau setara Rp22 triliun dari target Rp28 triliun. (BY/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya