Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Belanja Pemerintah Jadi Tumpuan

(Mir/E-1)
02/11/2020 05:45
Belanja Pemerintah Jadi Tumpuan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.)

BELANJA pemerintah akan menjadi andalan untuk menghadapi pandemi covid-19 beserta dampaknya pada perekonomian hingga akhir 2020.

Dana anggaran belanja negara yang mencapai Rp2.739 triliun itu meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.975 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp763 triliun. Di dalam anggaran itu pula terdapat uang sebesar Rp695,20 triliun yang dipakai untuk program Pemulih an Ekonomi Nasional (PEN).

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam diskusi virtual, Minggu (1/11).

“Maka satu-satunya tools yang dilakukan adalah policy pemerintah. Kalau dari sisi keuangan adalah APBN harus masuk dan kemudian menangani, dia yang melakukan seluruh untuk mengompensasi
pelemahan demand, konsumsi, investasi, maupun ekspor,” tuturnya.

Dia menambahkan, program PEN yang berfokus di enam sektor prioritas yakni kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, insentif usaha, pembiayaan korporasi dan dukungan kepada sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) serta pemerintah daerah, dinilai telah terakselerasi dengan baik. Pun demikian dengan belanja pemerintah yang terealisasi siginifi kan pada triwulan III setelah tumbuh minus di triwulan II 2020.

Pada triwulan III, pemerintah berhasil meningkatkan belanja untuk penanganan covid-19 sehingga belanja pemerintah tumbuh 18%.

“Sehingga triwulan IV dengan dukungan APBN dan moneter dari BI dan juga masyarakat yang sudah melakukan aktivitas, namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat, insya Allah kita membaik di
triwulan IV,” tandasnya.

Untuk diiketahui, belanja pemerintah mengalami pertumbuhan negatif 6,9% di triwulan II 2020. Minusnya pertumbuhan belanja tersebut seiring dengan tumbuh negatifnya konsumsi rumah tangga di level minus 5,5%, dan investasi minus 8,6%. Alhasil, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu berada pada titik terendah yakni di angka minus 5,32%.

Secara menyeluruh, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 akan tumbuh di kisaran -1,7% hingga 0,6%. (Mir/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya