Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SAAT ini, konsumen produk teh mulai mengalami pergeseran. Teh yang semula dikonsumsi karena kaya akan kesehatan, saat ini banyak dimanfaatkan konsumen sebagai aromaterapi dan spa. Bahkan, komoditas teh juga dimanfaatkan sebagai campuran produk makanan yang eksotis, seperti greentea coklat dan green tea rice cracker.
Pemilik Usaha Arafa Tea, Ifah Syarifah, mengatakan, usaha teh yang dikembangkan memproduksi Arafa Green Tea, Arafa White Tea, Arafah Black Tea dan Matcha Tea. Arafa Tea juga melakukan inovasi dengan membuat produk lotion berbahan baku teh.
“ Kami juga mengembangkan produk Green Tea Coklat, Green Tea Rice Cracker dan teh rempah,” kata Ifah, di Jakarta, Rabu (21/10).
Ifah mengatakan, Greentea Coklat merupakan pengejawantahan silaturahmi petani kakao dan petani kopi. Artinya, melalau produk tersebut, sudah saatnya petani saling mendukung untuk menguatkan usahanya melalui karya, inovasi, saling belajar dan diwujudkan dalam sebuah produk.
“ Produk seperti Greentea coklat ini untuk dipersembahkan kedunia bahwa kita ada dan mempunyai prodak unggulan yang jelas asal usulnya dari hulu sampai hilirnya,” ujar Ifah.
Selain itu ada produk inovatif lainnya yang tak kalah eksotik, yakni Greentea Rice Cracker. Produk ini berupa camilan cracker greentea yang renyah, gurih, manis dan sepet yang rasanya pas di lidah
“ Greentea Rice Cracker ini berbahan baku alami beras ketan dan kelapa yang dijemur dan disanggrai dengan pasir. Ini layaknya makanan tradisional Jawa Barat, seperti opak yang dibalut dengan coklat greentea dan di taburi dgn genmaicha,” katanya.
Menurut Ifah, Greentea Rice Cracker ini sebuah cemilan yang pas untuk diet dengan di temani secangkir teh hijau. “ Di sejumlah daerah, seperti di Bali, khususnya masyarakat di Ubud setiap malam selalu menyediakan teh hangat. Racikan teh yang turun-menurun disajikan setiap hari terutama ketika ada upacara keagamaan teh ini selalu muncul.,” papar Ifah.
Ifah juga mengatakan, usaha teh yang dikembangkan terus melakukan inovasi, seperti pengembangan teh rempah (orange tea, cinnamon tea, pandan tea, dan herbs tea). Teh rempah ini banyak diminati masyarakat Malaysia dan sejumlah negara lainnya.
Inovasi dan kreasi yang dilakukan Pemilik Usaha Arafa Tea, Ifah, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam berbagai kesempatan, Mentan SYL meminta pelaku usaha untuk melakukan inovasi-inovasi teknologi terhadap komoditas pertanian termasuk komoditas perkebunan.
Sejumlah pengusaha pun mulai menggenjot peningkatan produksinya. Bahkan, mereka juga melakukan peningkatan mutu untuk mendorong ekspor komoditas pertanian.
Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, mengapresiasi berbagai upaya para pekebun yang tetap konsisten menjaga pasokan maupun produksi dan produktivitas komoditas perkebunan. Sebab, Indonesia memiliki teh berkualitas yang tak kalah dengan Tiongkok.
Menurut Kasdi, pengembangan teh tak hanya di hulu, tapi hilirnya banyak sekali multiplikasi pendapatan dan peningkatan kesejahteraan petani.
“Produksi teh terbesar di Jawa Barat, sebanyak 140 ribu ton/tahun, atau 80 persen dari produksi nasional. Teh juga perlu inovasi hilirnya seperti kopi,” katanya. (RO/OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved