Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Restrukturisasi Kredit di Perbankan Sudah Mencapai Rp904,3 Triliun

Despian Nurhidayat
19/10/2020 13:59
Restrukturisasi Kredit di Perbankan Sudah Mencapai Rp904,3 Triliun
Pegawai Mandiri Syariah melayani nasabah di Digital Branch Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (2/10/2020).(Antara )

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan 28 September 2020, realisasi restrukturisasi kredit di perbankan sudah mencapai Rp904,3 triliun untuk 7,5 juta debitur atau telah mencapai 20-30% dari total anggaran restrukturisasi sebesar Rp5.400 triliun.

Ketua Dewan Komisaris OJK Wimboh Santoso merinci bahwa realisasi tersebut terdiri dari usaha mikro, kecil dan menenganh (UMKM) yang telah tersalur sebesar Rp359,98 triliun kepada 5,82 juta debitur dan non UMKM sebesar Rp544,31 triliun kepada 1,64 debitur.

"Artinya, jumlah nasabah ini, pada saat ini tidak bisa ngangsur baik pokok maupun pinjaman ini tidak masalah. Kita akan hidupkan pada waktunya. Sekarang sudah mulai kita kasih berbagai insentif yang didesain Menteri Keuangan berkaitan dengan subsidi untuk UMKM dan juga penjaminan baik UMKM maupun korporasi," ungkap Wimboh dalam acara Capital Market Summit And Expo 2020 secara daring, Senin (19/10).

Wimboh menambahkan biaya untuk penjaminan UMKM dan korporasi tersebut juga dibayarkan oleh pemerintah dengan tujuan untuk membangkitkan kembali sektor usaha.

"Bahkan, Menteri Keuangan juga memberikan berbagai insentif pajak bagi pengusaha ini agar bisa bangkit kembali. Inilah kebijakan yang kita sebut sinergi berbagai sektor, baik keuangan, moneter dan sektor riil," ujarnya.

Selain perbankan, realisasi restrukturisasi kredit per 18 Oktober 2020 di lembaga pembiayaan juga sudah mencapai Rp175,21 triliun yang diberikan kepada 4,73 juta jumlah kontrak restrukturisasi yang disetujui.

Wimboh menekankan bahwa akhir-akhir ini jumlah penambahan restrukturisasi kredit ini makin flat dan terlihat bahwa magnitude (kredit) sudah optimal.

"Tidak akan bertambah lagi, kalau bertambah juga kecil dan sekarang permasalahannya kita sudah bisa bertahan, tinggal bagaimana ke depan untuk kita bangkitkan lagi," kata Wimboh.

"Kita yakin berbagai kebijakan yang kita desain ini sudah memberikan keleluasaan kepada sektor usaha secara luar biasa. Bahkan kalau kurang apa lagi ayo kita diskusikan, spriti yang ini kita jaga," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya