Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEMERINTAH perlu melanjutkan program bantuan sosial (bansos) terhadap masyarakat kelas menengah ke bawah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi.
Mengingat, masyarakat cenderung menahan konsumsi dan menunggu kepastian terkait pandemi covid-19. Hal itu diutarakan ekonom senior sekaligus mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 Chatib Basri.
“Terlihat dari penyaluran kredit perbankan yang turun. Uang di bank itu banyak, tapi tidak ada yang mau pinjam,” tutur Chatib dalam diskusi secara virtual, Selasa (13/10).
Baca juga: Menkeu: UU Cipta Kerja Tarik Indonesia dari Middle Income Trap
Kondisi itu sekaligus mengindikasikan permintaan terhadap produksi juga masih minim. Menurutnya, penyaluran kredit berskala besar umumnya dilakukan pengusaha untuk pembiayaan produksi. Pelemahan kredit mencerminkan pula rendahnya aktvitas produksi di dalam negeri.
Chatib menilai upaya pemerintah terkait subsidi bunga kredit tidak seirama dengan kondisi pandemi covid-19. Dalam hal ini, berkaca dari lemahnya permintaan kredit perbankan. Pemerintah dikatakannya perlu menggenjot konsumsi masyarakat melalui sejumlah bansos.
“Walau bunga pinjaman diturunkan, orang tetap tidak akan meminjam dari bank. Karena loan to deposit ratio turun,” imbuhnya.
Baca juga: Chatib Basri Mengaku Sempat Benci Dunia Ekonomi
Dampak pandemi covid-19 masih terus membayangi dan menimbulkan ketidakpastian pada 2021. Untuk menahan gejolak ketidakpastian, Chatib menyarankan pemerintah agar memprioritaskan penanganan kesehatan, perlindungan sosial dan dukungan terhadap UMKM.
“Sampai pertengahan tahun depan adalah survival mode. Setelah semua kembali normal, kita baru masuk ke fase ekspansi. Saya tidak punya bayangan ekonomi harus growth dengan tinggi. kita recover dulu saja,” pungkas Chatib.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro berpendapat ketidakpastian akibat pandemi covid-19 menyebabkan pelemahan ekonomi hingga tahun depan. Senada dengan Chatib, dia menilai pemerintah harus mengungkit daya beli masyarakat untuk menahan tekanan ekonomi.
Baca juga: Tahun Depan, Harus Ada Reformasi Kebijakan Fiskal
“Kebijakan untuk mendorong daya beli itu masih dibutuhkan. Ini memang tricky part untuk pemerintah ketika menyajikan APBN 2021. Kita tahu APBN 2021 satu kesatuan dengan 2020 dan nanti di 2022. Jadi, 2020 itu temanya relieve, 2021 restrart dan 2022 adalah recovery,” urai Andry.
Permintaan masyarakat dikatakannya cenderung melemah. Sebab, masyarakat kelas menengah ke bawah mengalami penurunan pendapatan. Bahkan, ada yang kehilangan sumber pemasukan. Di lain sisi, masyarakat menengah ke atas cenderung menyimpan uang di bank sebagai bentuk antisipasi.(OL-11)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved