Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTUR Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi, menjelaskan pandemi tidak menyurutkan sisi supply dan demand. Sepanjang 2020 sampai Jumat (2/10), realisasi pengumpulan dana di pasar modal berjumlah total Rp 77,62 triliun. Kapitalisasi pasar modal sepanjang tahun 2020 hingga Jumat (2/10) tercatat Rp 5.730 triliun.
Ini berasal dari 46 perusahaan yang melantai di bursa melalui IPO, dengan total nilai pengumpulan dana sebesar Rp 5,32 triliun, dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) serta waran terkumpul Rp 6,16 triliun, terbitnya banyak sukuk baru terutama dari sisi korporasi yang di tengah pandemi membutuhkan alternatif pendanaan yaitu obligasi/sukuk yang terbit sebanyak 83 emisi dengan total pengumpulan dana Rp 65,74 triliun. Dari penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) terkumpul dana Rp 451,25 miliar.
"Sudah lebih dari Rp 77 triliun (Rp 77,62 triliun) pengumpulan dana yang berhasil dilakukan di pasar modal Indonesia," kata Hasan dalam Media Workshop Perbankan Syariah dengan tema "Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Nasional", secara virtual, Senin, (5/10).
Baca juga : Pasar Fokus pada Sentimen dari AS
Di tengah masa pandemi, memang pasar modal di Indonesia mengalami tekanan, baik konvensional maupun syariah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hingga -21%.
Namun untuk penggemar investasi jangka panjang 10 tahun, dari kinerja per (1/10) IHSG masih memberikan potensi keuntungan yang cukup tinggi yaitu 96,11%, masih di atas pasar modal Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
"Gejolak saham yang dialami pasar modal seluruh dunia termasuk IHSG tertekan paling dalam saat Maret lalu, kemudian bertahap mengalami pemulihan sampai Oktober ini kembali pada level 4.900an," tukas Hasan. (OL-2)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi perpindahan pedagang dari Pasar Hewan Barito ke Sentra Fauna Jakarta yang berlokasi di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Menanggapi keluhan pedagang, Kepala UPTD Pasar Cisalak, Wahyu Syahadat menyatakan telah meminta Pemkot Depok untuk menata PKL di sekitar area Pasar Cisalak.
Inkoppas Minta Pedagang Dilibatkan dalam Pembangunan Pasar
Setiap keputusan investasi kini mempertimbangkan dinamika regulasi dan perkembangan teknologi.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Di 2024, 68% usaha kecil Indonesia yang berinvestasi pada teknologi melaporkan bahwa investasi tersebut meningkatkan profitabilitas mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved