Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMANFAATAN limbah agar memiliki nilai jual terus dilakukan. Sebab selain mampu mengurangi sampah yang diproduksi, cara itu mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Seperti yang dilakukan PT Indah Karya, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang akan mengekspor wood pellet ke Korea dan Kanada. Wood pellet merupakan energi baru terbarukan (EBT) yang dihasilkan dari limbah kayu olahan dari produksi material bangunan (plywood) dan dari kayu buangan atau sisa dari masyarakat yang diolah menjadi serbuk yang telah dipadatkan.
Baca juga: Pemerintah Pacu Ekspor Komoditas Pertanian asal Pontianak
"Sehingga menghasilkan kalori tertentu. Biasanya bahan wood pellet digunakan sebagai alternatif pengganti batubara," kata Direktur Utama PT Indah Karya Nel Adianto, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (20/9).
Dia mengatakan, pihaknya akan mengekspor wood pellet ke negara tersebut pada Oktober mendatang. Nilai penjualannya mencapai Rp50 miliar per tahun.
Selain kedua negara tersebut, menurutnya negara lainpun akan dibidik untuk tujuan ekspor yakni Malaysia dan Singapura. "Pangsa pasar wood pellet ini cukup terbuka, sudah banyak peminat yang menyampaikannya pada kami. Kalau kita kaitkan dengan program pemerintah, kita lebih memilih ekspor," katanya.
Lebih lanjut dia katakan, ekspor wood pellet sangat perlu untuk mengurangi limbah yang dihasilkan dalam negeri. Sebab, selama ini PT Indah Karya selaku produsen di bidang material bangunan (plywood) menghasilkan limbah yang terbuang begitu saja.
"Begitu juga limbah dari masyarakat, kan banyak yang terbuang begitu saja. Sehingga tidak ada nilai tambah," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya serius menggarap potensi itu dengan menyiapkan pabrik wood pellet di Bondowoso, Jawa Timur. Nantinya, di lokasi itu mampu memproduksi wood pellet hingga 2.500 metrik ton per bulan. "Lokasinya di kawasan industri di Bondowoso. Sekarang sedang pembenahan dan peng-install-an mesin-mesin produksi, agar bulan depan diharapkan dapat dilakukan uji produksi (commissioning)," katanya.
Sementara itu, dalam upaya yang berkelanjutan, bulan depan PT Indah Karya akan kembali melanjutkan penyelesaian wind turbine yang juga berada dilokasi kawasan industri di Bondowoso Indah Plywood (BIP).
Pengoperasian wind turbine segera dilakukan agar semuanya mampu berintegrasi menjadi kawasan industri yang membentuk rantai pasok (supply chain) khususnya terkait pasokan energi bagi pabrik-pabrik yang dimiliki perusahaan.
"Sehingga ke depan kawasan industri BIP menjadi kawasan yang berwawasan lingkungan dan mengusung konsep green (ramah lingkungan dan energi). Kami mengharapkan doa dan dukungan serta kesabaran semua pihak agar kehadiran industri ini dapat menyelesaikan seluruh kewajiban dan tugas yang tertunda selama wabah covid-19," katanya. (BY/A-1)
PENGAMAT badan usaha milik negara (BUMN) Toto Pranoto menyoroti peran penting PT Pegadaian untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan Rumah Dampak Ditiro, inisiatif baru sebagai pusat kolaborasi dan ruang terbuka bagi inovasi sosial lintas sektor.
BUMN di bidang gadai, PT Pegadaian, berupaya agar program-program yang dirancangnya dapat memperkuat ekonomi dan memberdayakan usaha kecil menengah.
Menurut dia tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, baik dari dalam maupun luar, menuntut penguatan karakter kebangsaan yang berlandaskan Pancasila.
TEH Butong, yang diproduksi dari unit Bah Butong milik PTPN IV Regional II, tampil pada National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Teh Indonesia (ATI)
PT Sarinah resmi mengumumkan perubahan struktur manajemen perusahaan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada 14 Mei 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved