Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Wapres Sinergikan Program Rumah MBR dan PEN

(Ind/Ant/E-2)
18/9/2020 06:00
Wapres Sinergikan Program  Rumah MBR dan PEN
Wakil Presiden Ma'ruf Amin(FOTO/SETWAPRES)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menginstruksikan pengoptimalan program padat karya dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Tujuannya untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal itu disampaikan Ma’ruf Amin saat memimpin rapat terbatas tentang penguatan kebijakan masyarakat berpenghasilan rendah untuk mempercepat upaya penyediaan rumah bagi rakyat dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Kita harapkan di masa pandemi ini, juga dalam rangka pemulihan ekonomi, saya berharap agar pengerjaan pembangunan bagi MBR ini bisa menggunakan padat karya, memberikan pekerjaan kepada masyarakat,” kata Ma’ruf Amin dalam rapat yang digelar secara telekonferensi, kemarin.

Turut hadir dalam telekonferensi rapat tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Peker-jaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.

Wapres menuturkan, dalam program PEN, terdapat alokasi dana sebesar Rp1,5 triliun untuk tambahan insentif pe-rumahan untuk kelompok MBR.

“Untuk bantuan subsidi selisih bunga (SSB) dialokasi-kan Rp0,8 triliun untuk 175 ribu unit rumah. Adapun untuk bantuan subsidi uang muka disediakan Rp4 juta per rumah untuk 175 ribu unit rumah dengan alokasi Rp0,7 triliun,” ungkapnya.

Namun, lanjut Wapres, ia mengaku belum mendengar realisasinya. Adapun angka backlog atau kesenjangan kebutuhan dan persediaan perumahan bagi MBR masih tinggi.Karena itu, perlu diambil sebuah terobosan, misalnya, soal subsidi selisih bunga. Wapres menyarankan pe-mangkasan jangka waktu pemberiannya, baik untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) maupun untuk program SSB.

Artinya, SSB yang selama ini diberikan selama 20 tahun, ia berharap bisa diperpendek menjadi 10 ta-hun khusus bagi klasifikasi masyarakat terbawah, atau selama 5 tahun bagi klasifi kasi MBR menengah.Ia meminta para menteri terkait untuk menjajaki ke-mungkinan program tersebut dilakukan.

“Atau dapat juga diberikan selama 20 tahun, tetapi secara bertahap ditu-runkan subsidinya,” saran Wapres. (Ind/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik