BNI Syariah Ditunjuk Menjadi Penyalur KUR

(Des/E-3)
03/9/2020 05:45
BNI Syariah Ditunjuk Menjadi Penyalur KUR
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman, pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja saka Pembiayaan(Dok. Humas Kemenkop)

BNI Syariah resmi menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR) dengan plafon Rp700 miliar. Dengan bergabungnya BNI Syariah, saat ini ada 42 penyalur KUR, yang terdiri atas 38 bank, 1 LKBB (lembaga keuangan bukan bank), dan 3 koperasi.

"BNI Syariah menjadi penyalur KUR syariah yang ketiga, dengan plafon penyaluran pada 2020 telah ditetapkan sebesar Rp700 miliar. Dengan rincian plafon KUR mikro sebesar Rp350 miliar dan KUR kecil Rp350 miliar," kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan (PKP) antara Kementerian Koperasi dan UKM dan PT BNI Syariah dalam rangka subsidi bunga/margin KUR di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Hanung mengatakan pihaknya ingin mendorong pembiayaan-pembiayaan syariah untuk lebih banyak berperan membantu pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Sekarang sudah saatnya teman-teman di pembiayaan syariah turut serta sebagai penyalur KUR supaya subsidi juga berimbang antara teman-teman yang ikut konvensional dan syariah. Jadi, makin banyak lagi UMKM yang mendapatkan pembiayaan melalui syariah," tambah Hanung.

Menurut Hanung, sesuai dengan surat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu surat Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan nomor B/KUR/173D.I.M/07/2020 tanggal 29 Juli 2020 perihal Plafon Penyaluran KUR BNI Syariah Tahun 2020, telah ditetapkan plafon penyaluran KUR BNI Syariah 2020 sebesar Rp700 miliar.

Sementara itu, Direktur Bisnis Retail dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan kerja sama itu menjadi suatu kehormatan yang luar biasa bagi Bank BNI Syariah. Dia pun menyampaikan komitmen BNI Syariah terhadap pembangunan perekonomian, khususnya pada sektor kecil dan menengah yang diwujudkan dalam bentuk realisasi pembiayaan.

"Saat ini, kami memiliki 70 ribu nasabah mikro yang sudah kami biayai dengan skema mikro yang kita punya, yaitu skema reguler," kata Iwan. (Des/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya