Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

RAPBN 2021 Dinilai Realistis, Asal Ekonomi Tumbuh Positif di 2020

M. Ilham ramadan Avisena
01/9/2020 20:46
RAPBN 2021 Dinilai Realistis, Asal Ekonomi Tumbuh Positif di 2020
Ketua banggar DPR Said Abdullah(Antara/Muihammad Adimaja)

KETUA Badan Anggaran DPR Said Abdullah menuturkan, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 di kisaran 4,5% hingga 5,5% terbilang realistis. Tapi, target itu bisa tercapai bila pertumbuhan ekonomi nasional di 2020 berada di zona positif.

"Target pertumbuhan ekonomi 2021 di patok 5,5% cukup realistis dengan catatan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 berada pada angka positif," ujarnya saat dihubungi, Selasa (1/9).

Ia menambahkan, perekonomian nasional dapat tumbuh positif bila program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 yang dianggarkan sebesar Rp695,20 triliun berhasil.

Menurut Said, keberhasilan akselerasi dan penyerapan PEN akan menjadi pijakan penting sebagai dasar pemerintah melanjutkan upaya pemulihan ekonomi di 2021.

Baca juga : Dukung PEN, Realisasi Anggaran Belanja Kemen PUPR sudah Capai 48%

Pemerintah pun telah memutuskan melanjutkan program PEN di 2021. Akan tetapi, anggaran yang disediakan lebih kecil dibanding 2020, yakni sebesar Rp356,5 triliun. Menyoal itu, Said menilai, pemerintah memiliki asumsi PEN 2020 akan berhasil mengungkit perekonomian di tahun ini.

"Kalau PEN 2021 pagu anggarannya lebih besar dari 2020, artinya PEN saat ini tidak berhasil. PEN 2021 diletakkan dalam kerangka pikir bahwa covid-19 akan bisa diatasi dengan diproduksinya vaksin covid-19," imbuh Said.

"Vaksin itu di tahun 2021 pagunya dianggarkan Rp18 triliun dan imunisasinya Rp3,7 triliun untuk 160 juta dosis. Bila ini berhasil mengakhiir pandemi, maka konsentrasi lebih difokuskan ke recovery persoalan kemiskinan dan pengangguran, ini yang mendasari tema RAPN 2021 adalah pro poor and pro employment. Karena dua hal itulah yang menjadi efek yang harus dipulihkan akibat pandemi yang panjang sepanjang 2020 ini," pungkasnya.(OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya