Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Membentuk Pengembang Profesional

Dro/S-2
01/9/2020 05:30
Membentuk Pengembang Profesional
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono (tengah) mendapat penjelasan dari Dirut PT Bank Tabungan Negara Pahala Nugraha Mansury (kiri).( DOK BTN )

DI tengah perkembangan situasi global belakangan, para pengembang tetap dituntut memiliki sikap profesional sekaligus memiliki kualitas untuk melalui kondisi perekonomian yang sulit akibat pandemi covid-19.

Hal itu menjadi dasar dari pelaksanaan pelatihan daring bagi para pengembang se-Sumatra selama tiga hari oleh Badan Diklat DPP Realestat Indonesia (REI) yang bekerja sama dengan BTN Housing Finance Center (HFC).

Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida berharap pelatih­an ini dapat menjadikan pengembang lebih profesional dan terus meningkatkan kualitas rumah yang dibangun, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Diklat ini sekaligus merespons harapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono pada pembukaan pa­meran Indonesia Property Virtual Expo, yang mengingatkan pentingnya pengembang untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah yang dibangun,” tutur Totok saat pembukaan zoom course, Selasa (25/8).

Ia melanjutkan, melalui pelatihan ini diharapkan para pengembang dapat mengasah diri dan adaptif dengan perkembangan yang ada. Ter­utama mampu menjadi developer yang tangguh, termasuk menghadapi situasi pasar yang kurang kondusif saat ini.

Direktur Utama Bank BTN, Pahala N Mansury, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama pemerintah di bidang perumahan ialah mengurangi angka backlog perumahan, yang saat ini masih memiliki defisit kurang lebih 7,6 juta unit rumah.

“Karena itu, diperlukan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan terkait dengan perumahan guna menurunkan angka backlog tersebut,” tutur Pahala dalam sambutan yang dibacakan Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar.

Selama ini, menurut dia, Bank BTN selalu mengambil bagian dalam mendukung pertumbuhan sektor properti, baik dari sisi supply and demand melalui produk dan jasa layanan perbankannya.

Hirwandi pun menyebut, meski kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal II mengalami kontraksi hingga 5%, sektor properti tetap mampu tumbuh positif 2,3%. Bisnis properti dengan multiplier effect di lebih dari 170 subsektor industri padat karya menjadi penggerak ekonomi nasional. (Dro/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik