Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Stimulus Baru untuk Dongkrak Pertumbuhan

Arnoldus Dhae
22/8/2020 03:36
Stimulus Baru untuk Dongkrak Pertumbuhan
Usulan Program Baru Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)(Kemenko Perekonomian/Tim Riset MI-NRC)

UNTUK mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV 2020, pemerintah mempercepat realisasi belanja kementerian/lembaga dengan menggenjot sejumlah program.

Hal itu dikemukakan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam rapat koordinasi tingkat menteri di Nusa Dua, Bali, kemarin.

“Saya dan para menteri perekonomian membahas hal-hal terkait percepatan realisasi belanja program strategis agar ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh positif,” kata Airlangga.

Selain itu, lanjut Airlangga, pemerintah pun kembali menyiapkan sejumlah usulan program, seperti pinjaman daerah yang diatur dalam Permenkeu Nomor 105/2020, tambahan dana insentif daerah (DID) un tuk program Pemulihan Eko nomi Nasional (PEN), prog ram padat karya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), dan pengembangan Desa Digital dan UMKM Digital (lihat grafik).

Beberapa kementerian/lembaga juga mengajukan beberapa usulan program, yakni program Bangga Buatan Indonesia, program Beli Karet untuk Aspal 2020-2021, program Beli Bahan Baku Industri Kecil dan Menengah, dan program Beli Produk UMKM.

Semua usulan program tersebut diajukan karena dianggap memenuhi kriteria untuk mendorong pemulihan ekonomi, berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja (padat karya), maupun share pertumbuhan ekonomi dan anggaran yang besar.

Terkait bantuan bagi UMKM, pemerintah mempercepat penyaluran dana bantuan produktif UMKM dan pinjaman superlunak Kredit Usaha Rakyat (KUR) Supermikro untuk pekerja yang terkena PHK dan ibu rumah tangga yang berusaha.

“Percepatan penyaluran ban tuan modal kerja dan pinjaman lunak dapat mempercepat pemulihan usaha mikro dan membantu penyelesaian pekerja yang terkena PHK,” ujar Airlangga.

Terhindar resesi

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Komite Pemulihan Ekonomi Nasional yang merealisasikan beberapa program pada upaya merawat kekuatan konsumsi sejumlah komunitas, dari pekerja, pegawai atau tenaga honorer, pelaku UMKM, hingga ibu rumah tangga. Untuk 12 juta pelaku UMKM, pemerintah menyiapkan bantuan Rp2,4 juta bagi setiap unit usaha.

“Selain itu, pemerintah juga menyiapkan stimulus usaha bagi 6,2 juta ibu rumah tangga korban PHK dan pelaku usaha mikro dengan kredit modal kerja tanpa bunga sebesar Rp2 juta per debitur. Tidak kurang dari 13 juta karyawan swasta dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan pun memperoleh bantuan Rp600.000 per bulan. Pendekatan dengan program bantuan seperti ini memungkinkan perekonomian nasional menjauh dari zona resesi pada kuartal berikutnya,” ungkap Bambang.

Di sisi lain, Presiden Bank Dunia David Malpass mengingatkan bahwa pandemi covid-19 diperkirakan telah menyebabkan 100 juta orang kembali ke dalam kemiskinan ekstrem.

“Angka itu bisa lebih tinggi jika pandemi memburuk atau berlarut-larut. Situasi ini mengharuskan kreditur mengurangi jumlah utang negara-negara miskin yang berisiko. Kebijakan tersebut sangat masuk akal. Jadi, saya pikir kesadaran akan hal ini secara bertahap semakin nyata, terutama bagi negara-negara dengan kerentanan tertinggi terhadap situasi utang,” tandas Malpass. (Mir/Ifa/Ant/AFP/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya