Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
SEBANYAK 699 perusahaan telah go public (Initial Public Offering/IPO) di BEI pada 10 Agustus 2020.
Direktur Utama (Dirut) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, angka ini menurutnya dinilai tinggi karena terjadi di tengah pandemi covid-19. Angka ini pun menjadikan Indonesia negara yang unggul atas perusahaan yang go public pada 2020 ini.
“Di tengah pandemi per 10 Agustus ini total ada 699 perusahaan yang listing di BEI. Kalau dibandingkan di Asean kita unggul,” ujar Inarno dalam diskusi secara virtual, Kamis (13/8).
Sementara itu, geliat investasi di pasar saham pun terlihat dari pertumbuhan investor di pasar modal secara signifikan. Hingga sejauh ini terdapat total 3 juta investor di pasar modal baik untuk saham, reksadana, dan obligasi. Angka ini menunjukan kenaikan sebesar 22% bila dibandingkan 2019 lalu.
“Investor tumbuh dengan kenaikan 22% dibandingkan 2019. Hingga kini sudah mencapai 3 juta investor di pasar modal secara total baik saham, reksadana, dan obligasi,”jelasnya.
Baca juga : Akui Kemungkinan Resesi, Luhut: Kita Juga Optimistis
Selanjutnya, Inarno mencatat terdapat kenaikan aktivitas transaksi harian yang hampir mencapai 100%. Menurut pengamatannya, investor aktif harian pada Januari hingga Maret masih sekitar 50 ribu transaksi per hari. Lalu setelah Juni kenaikan naik signifikan yang mencapai 93 ribu per hari. Bahkan puncaknya sempat menyentuh transaksi 112 kali per hari.
“Lalu juga terjadi kenaikan frekuensi transaksi harian yang luar biasa selama pandemi ini. Di Januari hingga Maret itu ada 50 ribu kali. Namun, mulai Juni kenaikan luar biasa hingga 93 ribu dan puncaknya 112 ribu per hari,” paparnya.
Pihaknya pun memastikan meski tengah pandemi covid-19 kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi di pasar modal tetap dilakukan secara virtual. BEI pun masih melakukan sosialisasi untuk perusahaan yang tengah melakukan proses go public dengan one on one meeting dna berbagai kegiatan lainnya. (OL-2)
Prasetyo menilai penolakan tersebut dikarenakan ketidakpahaman kondisi PAM Jaya saat ini.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved