Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Presiden Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional Membaik

Andhika prasetyo
11/8/2020 12:13
Presiden Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional Membaik
Presiden Joko Widodo.(ANTARA/Hafidz Mubarak A )

PRESIDEN Joko Widodo mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga bisa mencatat hasil positif sehingga Indonesia terhindar dari resesi ekonomi. Optimisme itu dilandasi berbagai program bantuan sosial yang sudah dan akan terus berjalan.

Sebagaimana diketahui, sejak tiga bulan lalu, pemerintah telah mulai memberikan bantuan sosial baik berupa sembako, uang tunai, subsidi tarif listrik hingga Kartu Prakerja kepada masyarakat golongan menengah dan bawah.

Baca juga: Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Masih Rendah

Selain itu, ada pula stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha berupa restrukturisasi kredit dan penambahan modal.

Program-program bantuan tersebut melengkapi berbagai kebijakan reguler yang telah lama dijalankan pemerintah seperti Program Keluarga Harapan serta Bantuan Pangan Non-Tunai.

Kedepannya, pemerintah masih memiliki beberapa stimulus bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh bantuan.

"Sebentar lagi kita akan keluarkan Bansos produktif. Ini akan diberikan kepada 13 juta UMKM. Ini adalah bantuan modal kerja darurat sebesar Rp2,4 juta," ujar Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8).

Di samping itu, masih ada juga bantuan bagi 15,7 juta pekerja aktif yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

"Insyaallah seminggu dua minggu ini akan keluar," tuturnya.

Semua bantuan tersebut, lanjut Jokowi, diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat terutama yang berada di level menemgah dan bawah.

"Kita harap konsumsi domestik akan naik sehingga pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga akan lebih baik dari kuartal kedua," ucap kepala negara.

Selain mengandalkan stimulus, upaya perbaikan pertumbuhan ekonomi bisa dilakukan dengan mendorong belanja pemerintah daerah.

Baca juga: Doni Primanto Joewono Resmi Dilantik Sebagai Deputi Gubernur BI

Dalam hal ini, Jokowi melihat kinerja pemerintah daerah masih sangat lamban dalam merealisasikan anggaran yang tersedia.

"Saya minta para gubernur, bupati, wali kota, segera realisasikan belanja dari APBD. Secara nasional, saya masih lihat APBD itu masih Rp170 triliun di bank. Artinya penggunaannya perlu dipercepat terutama di kuartal ketiga. Kuncinya ada di Juli, Agustus, September supaya kita tidak masuk dalam kategori resesi ekonomi," tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya