Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

SYL: Di Tengah Pandemi Ekspor Buah Meningkat

M. Iqbal Al Machmudi
10/8/2020 18:48
 SYL: Di Tengah Pandemi Ekspor Buah Meningkat
Pengepul menyortir buah manggis kualitas ekspor di gudang manggis Parik Malintang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatra Barat, Senin (3/8).(ANTARA/IGGOY EL FITRA)

MENTERI Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan di tengah pandemi ekspor buah mengalami pentingkatan. Nilai ekspor bisa mencapai Rp1,5 triliun untuk satu jenis buah.

"Indonesia melakukan ekspor beberapa buah ke beberapa negara. Untuk nanas diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dan Spanyol dengan nilai Rp1,5 triliun," kata Syahrul saat agenda Peluncuran Gelar Buah Nusantara (GBN) Ke-5 secara virtual, Senin (10/8).

Manggis juga diekspor ke Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, Arab Saudi, dan Prancis dengan nilai Rp1,09 triliun. Untuk pisang juga sama dengan nilai lebih dari Rp45 miliar per tahun. Selain itu ada pula mangga, salak, durian, dan buah naga.

"Ini juga data buah Indonesia yang diekspor ke Tiongkok itu mencapai Rp94 triliun, dan yang Indonesia impor dari Tiongkok mencapai Rp45 triliun. Berarti kita masih plus. Dan saat ini dikembangkan oleh anak-anak milenial," ujar laki-laki yang akrab disapa SYL.

SYL juga mengungkapkan pada triwulan III Kementan akan berkosentrasi pada buah, sayur dan kembang. Karena dari dampak covid ini sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin C banyak dimintati. Oleh karena itu kemampuan buah Indonesia akan memberi kekuatan ketersedian untuk warga.

"Kami juga telah menyiapkan lahan kosentrasi untuk mengembangkan buah tertentu yang bisa dikembangkan buah kita. Selain itu, Kementan juga melakukan budidaya terutama varitas tertentu yang dibutuhkan dunia dan varitas yang cocok dengan selera masyarakat Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Hortikultura Jadi Andalan di Kuartal III 2020

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor meningkat 23%.

"Juni 2020 buah-buahan tumbuh sebesar 23% dan nilai ekspor sebesar US$430 juta dengan buah yang menyumbang ekspor terbesar adalah buah mangga, nanas, dan kacang-kacangan," jelasnya.

Adapun tujuan ekspor yakni ke Tiongkok, India, Thailand, dan Vietnam. Beberapa waktu lalu juga ada permintaan dari Uni Emirates Arab (UEA) juga sedang berkomunikasi terkait buah yang bisa diekspor ke UEA.

"Buah naga menjadi buah yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Data dari BPS buah naga menjadi salah satu ekspor buah terbesar periode Januari sampai Maret yang menyumbang 234% dan mangga 94%," jelas Agus.

"Buah naga memiliki potensi yang terus dikembangkan mengalahkan Vietnam karena buah naga dapat dipanen sepanjang tahun. Karena letak geografis yang berada di garis khatulistiwa," pungkas Agus. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya