Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Jokowi Bicara Potensi Krisis Pangan di Kongres Gerindra

Dhika Kusuma Winata
08/8/2020 17:36
Jokowi Bicara Potensi Krisis Pangan di Kongres Gerindra
Presiden Joko Widodo(Antara/Hafidz MubarakA)

PRESIDEN Joko Widodo menyatakan pemerintah mengantisipasi potensi krisis pangan akibat pandemi covid-19. Presiden menegaskan ketahanan pangan perlu dipersiapkan di tengah situasi global yang tidak menentu saat ini akibat wabah.

"Di bidang pangan, WHO telah memperingatkan bahwa pandemi covid-19 bisa berdampak kepada krisis pangan. Karena itu saya menugaskan Bapak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperjuangkan cadangan strategis pangan nasional yang segera akan kita bangun di Kalimantan Tengah," ucap Presiden saat menghadiri Kongres Luar Biasa Partai Gerindra secara virtual, Sabtu (8/8).

Jokowi menyakini Indonesia memiliki modal yang sangat kuat untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. Presiden menyinggung soal sumber daya manusia (SDM) yang melimpah yakni 267 juta dan usia produktif yang besar bisa didorong untuk menciptakan ketahanan pangan.

"Sehingga kita mampu memproduksi apa yang menjadi kebutuhan pangan kita memperkuat ketahanan nasional kita khususnya di bidang pangan. Saya memiliki keyakinan bahwa kita memiliki modal dasar yang sangat kuat untuk berdikari atau berdiri di atas kaki kita sendiri," tegas Jokowi.

Presiden mengingatkan situasi dunia saat ini dipenuhi ketidakpastian yang luar biasa lantaran 215 negara mengalami krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Lebih dari 18 juta penduduk dunia terinfeksi covid-19 dengan ratusan ribu kasus kematian.

Baca juga : KLB Gerindra Dapuk Prabowo Ketua Umum Lagi

Pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia, imbuh Presiden, juga mengalami kontraksi ekonomi yang dalam. Misalnya, Prancis yang mengalami kontraksi -19%, India -18,9%, Inggris -17,9%, Uni Eropa -14,4%, Singapura -12,6%, dan Amerika Serikat -9,5%. Lembaga IMF, ucap Jokowi, bahkan memprediksi perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar pada 1930.

"Krisis kesehatan dan krisis ekonomi ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tidak ada satupun negara yang siap dalam menghadapi krisis seperti ini," ucapnya.

Di tengah situasi yang berat seperti ini, Presiden mengajak semua pihak untuk tetap optimistis dan bersyukur munculnya semangat gotong royong berbagai elemen masyarakat. Begitu juga patut disyukuri dengan munculnya hasil inovasi anak bangsa, misalnya, yang telah menciptakan berbagai produk di bidang kesehatan untuk merespons pandemi.

"Tapi sebagai bangsa pejuang kita harus mampu mengatasi persoalan kita sendiri, dengan cara kita sendiri, dengan kemampuan kita sendiri, untuk mencapai kepentingan nasional mewujudkan tujuan besar bangsa kita Indonesia. Semangat inilah yang harus terus kita gelorakan saat menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit ini," ungkapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik