Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penyuluh Wonogiri Optimalkan Peran Kostratani Saat Panen Bawang

Mediaindonesia.com
03/8/2020 16:42
Penyuluh Wonogiri Optimalkan Peran Kostratani Saat Panen Bawang
Peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian termasuk pertanian bawang merah di Wonogiri, Jateng.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementerian) terus melakukan sinergi dalam pembangunan pertanian. Salah satunya dengan memantapkan peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Di Wonogiri, peran Kostratani dioptimalkan dalam panen bawang merah.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dengan Kostratani, pertanian lebih maju mandiri bahkan lebih modern. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir soal pangan, 11 komoditas bahan pokok dikawal pemerintah secara optimal salah satunya ialah bawang merah,” tegas Mentan SYL, Senin (3/8).

Hal tersebut juga ditegaskan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, yang mengatakan peran Kostratani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian.

"Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern. Apalagi di saat ini Covid 19 dan masa New Normal ini, peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan," tegas Dedi.

Hal ini salah satunya dibuktikan dengan hasil panen bawang merah di beberapa wilayah di Indonesia. Panen bawang merah salah satunya di Desa Jendi, Desa Pule, dan Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai varietas antara lain varietas Bauji, varietas Bima Brebes, dan Varietas Batu Ijo seluas 5 hektare.

Ketua Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Kawruh Desa Jendi, Wahyudi, menjelaskan pemilihan varietas bawang merah bauji karena memiliki produktivitas tinggi, tahan terhadap serangan hama penyakit. 

"Hasil panen per hektare pada musim tanam ini mencapai  11 ton kering panen per hektare dengan harga Rp 30 ribu per kg," ujar Wahyudi. 

Wahyudi juga menambahkan di masa New Normal ini, petani diuntungkan dengan hasil panen yang laku dengan harga cukup tinggi. 

"Harga bawang merah diperkirakan akan mengalami penurunan setelah panen raya pada musim kemarau. Seiring dengan bertambahnya pasokan untuk menekan harga di pasaran," pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator BPP Dewi Sri Kecamatan Selogiri, Sugito, menyatakan bahwa segenap penyuluh pertanian BPP Dewi Sri akan terus melakukan supervisi dan pengawalan terhadap kegiatan utama Kementerian Pertanian salah satunya ialah mengoptimalkan peran Kostratani. 

Kerja sama antara petani dan penyuluh pertanian dalam mengelola usaha tani merupakan wujud dari dukungan terhadap program Kementerian Pertanian untuk menjaga stok bahan pokok. 

Menurut Silvia PPL pendamping di Kecamatan Selogiri, hasil panen bawang merah kali ini luar biasa, apalagi saat ini petani dihadapkan dengan  Covid 19 yang tak kunjung berakhir. Tapi hal tersebut tidak menghalangi para PPL dan petani untuk berkolaborasi mengejar panen bawang merah. 

“Kami juga pastikan, proses panen berlangsung aman sesuai protokol kesehatan yang berlaku di tengah wabah Covid 19. Seperti anjuran untuk menggunakan masker/penutup wajah, menjaga jarak aman minimal 1 meter, saat melakukan aktifitas tanam, dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap sebelum dan selesai melaksanakan aktivitas," pungkas Silvia. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya