Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Masih Ada Harapan untuk Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif

Andhika Prasetyo
29/7/2020 18:25
Masih Ada Harapan untuk Catat Pertumbuhan Ekonomi Positif
Pusat Bisnis di Jakarta(AFP/Nova Wahyudi)

INDONESIA masih memiliki peluang untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di kuartal ketiga 2020.

Dengan syarat, kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan baik dan di sisi lain, kesehatan masyarakat juga tetap terjaga.

Demikian diungkapkan Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/7).

"Kita tahu bahwa semua negara mengalami kemerosotan pertumbuhan ekonomi. Tapi kesempatan untuk memperoleh pertumbuhan positif di kuartal ketiga masih ada," ujar Budi.

Guna merealisasi kesempatan tersebut menjadi kenyataan, rasa aman dalam menjalankan berbagai aktivitas harus terbentuk. Hal itu merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah juga masyarakat.

Baca juga : Asosiasi Desak Pemerintah Percepat Industri Bahan Baku Farmasi

"Cara membentuk rasa aman itu ya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kalau kita terlalu berani beraktivitas, tanpa memperhatikan aspek kesehatan, itu sama saja mengegas terlalu besar. Kita malah akan menubruk dan mundur jauh ke belakang," jelasnya.

Selain membentuk rasa aman, guna mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga, pemerintah juga akan memaksimalkan belanja kementerian/lembaga.

Untuk saat ini, pemerintah akan fokus pada program-program yang secara mekanisme sudah terbukti bisa dijalankan secara cepat seperti program bantuan untuk masyarakat kelas bawah, pelaku UMKM dan para korban PHK.

"Seperti PKH, kartu sembako dan bantuan untuk UMKM. Program-program seperti ini kita sudah paham cara penyalurannya. Kalau program-program baru kita masih butuh waktu untuk pelaksanaannya," tandas Budi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik