Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH harus mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk merespons prediksi Bank Dunia bahwa angka kemiskinan di Indonesia akan bertambah.
Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Energi LPEM Universitas Indonesia, Uka Wikarya, mengungkapkan ada dua langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan kemiskinan akibat pandemi covid-19.
Pertama, melakukan pendekatan dengan bantuan konsumsi dan bantuan modal kerja. Mengingat, banyak masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.
Baca juga: Akibat Pandemi, Kemiskinan Global Bisa Capai 120 Juta Orang
"Bantuan konsumsi diberikan kepada golongan terdampak dan rentan terdampak. Misalnya, bantuan langsung tunai (BLT). Belanja dari bantuan tunai ini secara tidak langsung akan menggerakan sektor ekonomi lewat mekanisme konsumsi," papar Uka saat dihubungi, Jumat (17/7).
Nantinya, konsumsi masyarakat akan menggerakkan sektor produksi barang dan jasa. Bantuan ini juga berfungsi sebagai stimulus bagi kegiatan produksi dan distribusi.
Akan tetapi, bantuan ini hanya bersifat jangka pendek, sebagai pemantik untuk pergerakan mesin produksi. Dengan begitu, konsumsi rumah tangga semakin meningkat, yang berdampak pada naiknya permintaan.
Baca juga: Penduduk Miskin Meningkat, Menkeu: Pemerintah Andalkan Bansos
Kedua, memberikan bantuan konsumsi dan bantuan modal kerja kepada yang terdampak pandemi. "Produsen besar, menengah dan terutama berukuran kecil telah banyak kehilangan sumber daya untuk produksi barang dan jasa,” kata Uka.
“Padahal, mereka harus memproduksi barang dan jasa sejalan dengan potensi peningkatan konsumsi. Mereka butuh bantuan modal kerja, setidaknya untuk menjalankan satu kali putaran produksi," imbuhnya.
Apabila mesin produksi berjalan, roda perekonomian akan bergerak perlahan. "Putaran mesin ekonomi akan semakin cepat. Sejalan dengan efek keterkaitan simultan antar sektor produksi dan konsumsi," tandasnya.(OL-11)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved