Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Di Depan DPR, Mentan Beberkan Capaian dan Kinerja Kementan

Mediaindonesia.com
22/6/2020 20:21
Di Depan DPR, Mentan Beberkan Capaian dan Kinerja Kementan
Saat pandemi Covid-19, ekspor pertanian justru mengalami kenaikan.(Ist/kementan)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kebutuhan pangan selama bulan puasa, lebaran dan masa pandemi Covid-19 sudah tercukupi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya gejolak krisis pangan dan stabilnya harga di pasaran.

"Dalam memperkuat ketersediaan dan stabilisasi harga, kami telah mengembangkan Pasar Tani atau Toko Tani untuk memangkas rantai pasok. Kemudian mendorong masyarakat untuk memperluas pilihan makan melalui diversifikasi pangan," ujar Mentan saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).

Di samping itu, kata Mentan, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan nilai ekspor untuk memperkuat ekonomi nasional yang merosot akibat pandemiCovid-19.

Sekedar informasi, nilai ekspor produk pertanian pada bulan April 2020 tumbuh sebesar 12,66%. Capaian tersebut terjadi di tengah lesunya ekspor dari sektor lain.

Mentan mengatakan, capaian lainnya adalah kinerja produksi beras selama masa tanam MT I tahun 2020. Kenaikan bahkan mencapai 16,65 juta ton. Belum lagi adanya tambahan stok pada akhir Juni 2020 yang diperkirakan mencapai 7,49 juta ton.

"Untuk mempertahankan kecukupan stok beras sampai Desember 2020, Kementan telah melakukan akselerasi tanam padi MT II sebesar 5,6 juta hektare dengan menggerakkan seluruh komponen sumber daya yang didukung  oleh ketersediaan air yang cukup di sentra produksi dan wilayah lainnya," katanya.

Mentan mengaku optimistis bahwa kerja nyata ini mampu mencapai target yang telah ditetapkan, meski dengan penggunaan anggaran yang terbatas. Target itu, kata dia, masih terus didorong dengan pelibatan partisipasi petani untuk memanfaatkan Keredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kami juga menggerakan semua potensi sumberdaya yang ada untuk menutupi kekurangan anggaran dari APBN. Kami bahkan sudah bekerja sama dengan berbagai Kementerian dan Lembaga lain untuk mendukung program pembangunan pertanian, menggerakkan seluruh komponen dan pelaku usaha untuk mendorong pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian, serta mendorong keterlibatan swasta dan BUMN dalam mengamankan ketersediaan dan distribusi pangan strategis," terang SYL.

Perlu diketahui bahwa anggaran Kementan tahun 2020 yang awalnya sebesar Rp 21,055 triliun, mengalami efisiensi hingga menjadi Rp 14,049 triliun. Padahal Kementan membutuhkan anggaran yang mencukupi untuk merealisasikan program-program yang sudah direncanakan. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya