Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
RAPAT Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) siang ini akan mengumumkan besaran suku bunga acuan yang akan berlaku hingga pelaksanaan RDG BI dua pekan mendatang.
Dari rangkuman pendapat yang ada di pasar keuangan, sebanyak 15 dari 22 pengamat ekonomi memprediksi suku bunga acuan akan turun 25 basis poin menjadi 4,25% dari posisi 4,5%.
Penurunan suku bunga diharapkan dapat memacu pergerakan ekonomi dan juga membuat pelaku usaha bisa beroperasi dengan suku bunga pinjaman yang lebih rendah.
Selain itu penurunan suku bunga acuan dimungkinkan karena prediksi inflasi masih sesuai dengan skenario yaitu di bawah 3%. Hasil publikasi BPS terakhir, inflasi tahunan Indonesia berada di level 2,19%.
Faktor yang kurang mendukung dari penurunan suku bunga acuan adalah rupiah yang masih dalam posisi tertekan. Namun ini bisa dieliminir apabila aliran dana asing tetap masuk ke pasar keuangan Indonesia.
Sebagai informasi, pada pukul 9.38 WIB, rupiah menguat 58 poin atau 0,41%menjadi Rp14.025 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.083 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, seperti dikutip Antara menuturkan rupiah juga bisa mendapatkan sentimen positif dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini bila terjadi pemangkasan.
"Kalau ini dilakukan, bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah karena kebijakan ini bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi,"
kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak ke kisaran Rp14.000 per dolar AS dan potensi pelemahan ke Rp14.150 per dolar AS.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia melemah 0,4% ke level 4.967 pada sesi pembukaan perdagangan pagi tadi. Pelaku pasar menantikan keputusan RDG BI dan juga pandangan BI terhadap perkembangan perekonomian terakhir. (E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved