Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR riset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menuturkan, pertumbuhan minus di triwulan II 2020 telah diprediksi sejak awal oleh pemerintah karena adanya pandemi dan pembatasan kegiatan sosial ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan juga hanya terkonktraksi di triwulan II. Sedangkan triwulan selanjutya diprediksi berangsur membaik. Piter menegaskan, kontraksinya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II bukan berarti Indonesia berada dalam resesi, sebab resesi terjadi bila pertumbuhan terkontraksi selama tiga triwulan berturut-turut.
"Resesi perdefinisi adalah kontraksi ekonomi selama tiga triwulan berturut-turut. Meskipun triwulan II ini kontraksi dalam, tapi belum bisa disebut resesi. Bergantung pertumbuhan ekonomi triwulan III Dan IV," kata Piter saat dihubungi, Selasa (16/6).
Menurutnya banyak negara yang telah mengalami pertumbuhan negatif hingga mendeklarasikan resesi. Oleh sebab itu, terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2020 bukan lagi hal yang mengejutkan.
Ia menambahkan, yang perlu menjadi perhatian pengambil kebijakan ialah menghindari adanya depresi atau krisis ekonomi. Dalam artian, pemerintah perlu mengambil kebijakan yang cepat dan tepat untuk memulihkan perekonomian nasional.
Baca juga : Kemenaker Wajibkan Perusahaan Atur Jam Kerja New Normal
"Pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II bahkan hingga triwulan III menurut saya tidak masalah, asalkan kita bisa melakukan recovery secara cepat. Yang harus dihindari adalah depresi atau krisis. Kalau kita mengalami depresi atau krisis, recovery cepat tidak mungkin kita lakukan," jelas Piter.
Lebih lanjut, dia bilang, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditelurkan pemerintah hanya bersifat sebagai penahan pelambatan pertumbuhan ekonomi. Dari program itu pula Piter melihat pemerintah berupaya untuk menekan pertumbuhan negatif pada triwulan III.
"Dengan stimulus yang disiapkan pemerintah dan pelonggaran aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke III bisa mulai membaik, tetapi perkiraan saya masih akan negatif," pungkas Piter.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pada kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh minus 3,1%. Hal ini lantaran adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran covid-19. (OL-7)
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved