Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pengamat: Pertumbuhan Minus di Triwulan II bukan Berarti Resesi

M. Ilham Ramnadhan Avisena
17/6/2020 01:03
Pengamat: Pertumbuhan Minus di Triwulan II bukan Berarti Resesi
kawasan perkantoran di Pusat Jakarta(Antara/Nova Wahyudi)

DIREKTUR riset dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menuturkan, pertumbuhan minus di triwulan II 2020 telah diprediksi sejak awal oleh pemerintah karena adanya pandemi dan pembatasan kegiatan sosial ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi diharapkan juga hanya terkonktraksi di triwulan II. Sedangkan triwulan selanjutya diprediksi berangsur membaik. Piter menegaskan, kontraksinya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II bukan berarti Indonesia berada dalam resesi, sebab resesi terjadi bila pertumbuhan terkontraksi selama tiga triwulan berturut-turut.

"Resesi perdefinisi adalah kontraksi ekonomi selama tiga triwulan berturut-turut. Meskipun triwulan II ini kontraksi dalam, tapi belum bisa disebut resesi. Bergantung pertumbuhan ekonomi triwulan III Dan IV," kata Piter saat dihubungi, Selasa (16/6).

Menurutnya banyak negara yang telah mengalami pertumbuhan negatif hingga mendeklarasikan resesi. Oleh sebab itu, terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2020 bukan lagi hal yang mengejutkan.

Ia menambahkan, yang perlu menjadi perhatian pengambil kebijakan ialah menghindari adanya depresi atau krisis ekonomi. Dalam artian, pemerintah perlu mengambil kebijakan yang cepat dan tepat untuk memulihkan perekonomian nasional.

Baca juga : Kemenaker Wajibkan Perusahaan Atur Jam Kerja New Normal

"Pertumbuhan ekonomi negatif pada triwulan II bahkan hingga triwulan III menurut saya tidak masalah, asalkan kita bisa melakukan recovery secara cepat. Yang harus dihindari adalah depresi atau krisis. Kalau kita mengalami depresi atau krisis, recovery cepat tidak mungkin kita lakukan," jelas Piter.

Lebih lanjut, dia bilang, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditelurkan pemerintah hanya bersifat sebagai penahan pelambatan pertumbuhan ekonomi. Dari program itu pula Piter melihat pemerintah berupaya untuk menekan pertumbuhan negatif pada triwulan III.

"Dengan stimulus yang disiapkan pemerintah dan pelonggaran aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ke III bisa mulai membaik, tetapi perkiraan saya masih akan negatif," pungkas Piter.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pada kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh minus 3,1%. Hal ini lantaran adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran covid-19. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya