Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BURSA Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menyusul pengumuman Federal Reserve AS mengenai program pembelian obligasi korporasi yang meningkatkan kepercayaan investor, yang telah goyah di tengah lonjakan kasus baru covid-19.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 157,62 poin atau 0,62% menjadi ditutup pada 25.763,16 poin. Indeks S&P 500 meningkat 25,28 poin atau 0,83% menjadi berakhir di 3.066,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 137,21 poin atau 1,43% menjadi 9.726,02 poin.
Ketiga indeks saham utama AS membalikkan kerugian dalam perdagangan sore, setelah keputusan Fed untuk menerapkan pendekatan indeks ke fasilitas kredit korporasi pasar sekundernya guna menciptakan portofolio yang lebih beragam.
"Tidak diragukan lagi, pasar menyukainya. Siapa yang tidak suka lebih banyak kue dan es krim?" kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi, manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York, dikutip dari Reuters.
"Ini mendorong para pedagang untuk membeli saham individual dan mengambil risiko yang lebih tinggi karena The Fed telah mendukung kembali pasar obligasi dan mempertahankan tutup yang lebih ketat pada suku bunga," tambahnya.
Membanjirnya likuiditas dalam bentuk stimulus fiskal dan ekonomi, bersama dengan pembukaan kembali yang tidak merata tetapi stabil dari ekonomi negara-negara bagian dan lokal, memicu reli luar biasa di pasar saham sejak palung akhir Maret.
Keuntungan dipimpin oleh saham-saham siklikal, dengan semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor keuangan naik 1,38%, memimpin sektor lainnya.
"Bank-bank mungkin memiliki banyak utang perusahaan di neraca mereka dan sekarang ada pembeli untuk itu," tambah Pavlik. "Seseorang akan membeli obligasi itu karena The Fed mengatakan kepada mereka bahwa itu baik-baik saja."
Baca juga: Harga Minyak Naik Ditopang Tanda-Tanda Pemulihan Permintaan BBM
Tetapi melonjaknya kasus baru covid-19 di Tiongkok, tempat pandemi itu berasal, mendorong reintroduksi tindakan penahanan dan rekor rawat inap di beberapa negara bagian AS mengurangi selera risiko investor.
Di sisi lain, kenaikan dalam produksi pabrik Tiongkok dan laporan manufaktur Empire State yang jauh lebih baik dari perkiraan memberikan bukti bahwa ekonomi global yang tertatih-tatih karena pandemi sedang menuju pemulihan.
Sebelumnya, Federal Reserve AS mengumumkan telah membuka pendaftaran untuk program Main Street Lending untuk membantu perusahaan menghadapi badai penguncian yang diwajibkan.
Pekan lalu, bank sentral memberikan pandangan era pandemi pertamanya, dan para pelaku pasar akan mengikuti dengan cermat kesaksian Ketua Fed Jerome Powell minggu ini di hadapan Kongres untuk perincian tentang proyeksi ekonomi yang suram dari bank sentral. (A-2)
Pada paruh pertama 2025, WIFI berhasil melaksanakan dua aksi korporasi utama yakni penerbitan obligasi senilai Rp2,5 triliun.
Obligasi tersebut merupakan hasil dari Penawaran Umum Berkelanjutan yang diterbitkan pada tahun 2022 dengan tenor tiga tahun dan kupon sebesar 9,5% per tahun.
Bank Mandiri Taspen menjadikan penerbitan obligasi sebagai strategi dalam memperkuat struktur pendanaannya, sekaligus dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
ISRAEL menjual surat utang dalam jumlah rekor di Amerika Serikat (AS) sejak perangnya di Jalur Gaza, Palestina, meletus pada 7 Oktober 2023. Ini menurut laporan Bloomberg pada Jumat (6/6).
WOORI Bank Korea, kembali mendapatkan pengakuan atas kekuatan fundamentalnya. Berhasil mempertahankan peringkat kredit obligasi tanpa jaminan dengan rating AAA (stabil)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved