Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENGGELONTORAN stimulus jumbo kepada BUMN harus diawasi agar penggunaannya efektif mendongkrak kinerja perusahaan pelat merah itu serta pemulihan perekonomian nasional.
Demikian disampaikan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Marwan Jafar menyoroti stimulus jumbo pemerintah kepada BUMN dalam strategi pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19.
Menurut Marwan stimulus jumbo kepada BUMN tersebut harus diawasi tidak hanya oleh DPR, melainkan oleh kelompok masyarakat sipil dan penegak hukum.
"Jangan sampai pandemi ini terus dijadikan alasan oleh BUMN, kalau tidak APBN kita akan tekor terus, defisit melebar. Intinya kebijakan ekonomi kita harus benar benar pruden. Karena pengalaman selama ini, PMN-PMN itu menguap begitu saja," ujarnya, Selasa (9/6).
Untuk diketahui BUMN mendapatkan stimulus sebesar Rp152,15 triliun yang Rp52,57 triliun di antaranya untuk PEN. Stimulus tersebut berupa kompensasi atau subsidi, bantuan sosial, dana talangan, serta dana penyertaan modal negara (PMN).
Marwan mengingatkan, jangan sampai BUMN-BUMN tersebut berlindung di balik pandemi korona untuk menutupi kinerja buruk keuangan.
Pasalnya, tanpa adanya pandemi, mayoritas BUMN memiliki kinerja buruk dan terus mengalami kerugian.
Berdasarkan data akhir tahun lalu, hanya 15 dari 142 BUMN yang bisa meraup keuntungan.
"BUMN rugi, tapi faktanya sebelum Covid-19, BUMN sudah merugi. Kita menghormati teman-teman di BUMN tapi jangan sampai berlindung di balik pandemi Covid-19. Apalagi BUMN kan katanya dipegang oleh profesional seharusnya tidak menambah beban negara," tandas mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu.
Ketimbang menggelontorkan stimulus jumbi kepada BUMN, Marwan berpendapat sebaiknya pemerintah memperbesar alokasi dana bantuan sosial.
Namun, karena anggaran sudah diketok, alokasi anggaran untuk stimulus terhadap BUMN tersebut sebaiknya diarahkan kepada sektor-sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki prospek dan tahan banting saat pandemi sekarang ini.
Sektor yang memiliki prospek saat ini yakni ruralisasai dengan mendorong industri pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan di pedesaan.
Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari perkotaan yang padat ke pedesaan.
"Cuma mereka produknya harus dibeli oleh Bulog dan BUMN-BUMN lainnya di bidang pangan dan oleh kementerian. Kalau tidak dibeli ya mereka hancur juga," katanya.
Ia menambahkan, stimulus BUMN juga bisa dialokasikan pada industri besar yang menjanjikan. Salah satunya mendorong kawasan industri di Brebes Jawa Tengah sebagai tempat relokasi industri perusahaan Amerika yang saat ini berada di Tiongkok.
Stimulus BUMN juga bisa diarahkan pada investasi di bidang kesehatan. Sehingga Indonesia lebih siap apabila menghadapi bencana nonalam seperti pandemi korona.
'BUMN ini kalau bisa, sebelum (stimulus) ini meluncur lakukan perubahan secara fundamental. BUMN yang terlalu gemuk dilakukan evaluasi nomenklatur, restrukturisasi perusahaan, dan lainnya," tandas Marwan. (OL-8).
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved