Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Menguat Lagi

M. Iqbal Al Machmudi
05/6/2020 16:26
BI: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Menguat Lagi
Petugas bank melayani penarikan uang nasabah di bank BNI Syariah Lhokseumawe(ANTARA FOTO/Rahmad)

NILAI tukar rupiah saat ini di bawah Rp14 ribu per dollar Amerika Serikat (USD). Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengungkapkan nilai tersebut masih berpotensi menguat lagi.

"Nilai tukar rupiah, Alhamdulillah sore ini sudah rupiah di bawah Rp14 ribu. Sesuai pengamatan kami, masih undervalue dan masih berpotensi menguat kedepannya," kata Perry saat telekonferensi, Jumat (5/6).

Nilai tukar rupiah untuk saat ini pukul 15.43 berada di angka Rp13.998 per USD. Menurut Perry menguatnya nilai rupiah saat ini disebabkan berbagai faktor.

"Faktor yang mempengaruhi antara lain perhitungan inflasi kita rendah, perbedaan subung (suku bunga) tinggi luar dan dalam (negeri) dan premi risiko," ujar Perry.

Inflasi yang masih rendah bisa dilihat pada bulan Mei 2020 jika dibandingkan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri inflasi sebesar 2,19% yoy.

"Kami bisa sampaikan berdasarkan SPH (survei pemantauan harga) minggu I Juni jika dilihat inflasi berada di posisi 0,04% mtm dan 1,81 yoy artinya itu juga lebih rendah dari bulan lalu," ungkapnya.

Faktor selanjutnya terkait suku bunga tinggi dari luar dan dalam negeri. Suku bunga SBN 10 tahun yaitu 7,06. Sementara U.S Treasury Bond 10 tahun berada diangka 0,8%.

"Bedanya 6,2 % itu tinggi. Sebagai salah satu hasil investasi aset keuangan Indonesia masih tinggi itu indikator salah satunya," ucapnya.

Dan terakhir premi resiko atau credit default swap (CDS) sudah mulai menunujukkan penurunan saat ini di posisi 126 yang sebelumnya tertinggi 245.

Perry mengatakan jika dibanding dengan tingkat sebelum wabah covid masih cukup tinggi karena angkanya sekitar 66-68. Sehingga premi resiko pasca covid akan lebih rendah dari 126.

"Dengan premi risiko lebih rendah itu akan dukung rupiah menguat. Jadi potensi itu ada," pungkas Perry. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya