Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKONOM senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyatakan usulan Badan Anggaran DPR untuk mencetak uang sampai Rp600 triliun bukanlah opsi yang harus diutamakan untuk menangani dampak pandemi covid-19.
Ia mengatakan kebijakan itu akan berhasil jika Indonesia punya kepemimpinan yang bersih.
Baca juga:Omzet Anjlok 70%, Pedagang di Bali Tertolong Relaksasi Kredit
"Cetak uang bukan opsi yang harus dikedepankan. Cetak uang akan berhasil, kalau negara ini dipimpin para dewa, para malaikat yang enggak punya interest. Syaratnya harus demikian sangat ketat," kata Faisal dalam kuliah umum ISPE Lecture secara daring, Senin (18/5).
Ia justru mempertanyakan maksud lain di balik Badan Anggaran DPR untuk mencetak uang tersebut seperti mendapatkan tambahan anggaran.
"Coba para anggota dewan itu motifnya apa cetak uang? Supaya mereka punya bargaining position dengan pemerintah untuk dapat benefit dari sana. Misalnya tunjungan konstituen naik kan sudah saya izinkan cetak uang," tandasnya.
Ia menegaskan opsi semacam ini mempunyai konsekuensi yang besar lantaran dengan cetak uang artinya Indonesia bakal memiliki banyak dana sementara Indonesia belum memiliki kemampuan untuk mengalokasikan dana dengan baik.
Baca juga:Penyuluh dan Petani Kolaborasi dari On Farm Hingga Off Farm
"Kalau uang banyak, mengalokasikannya seperti apa? Sekarang saja babak belur bansos kan. Butuh pemerintah yang bersih," lanjutnya.
Ia mengatakan, cara mencetak uang untuk mengatasi masalah sebenarnya dilakukan pula oleh Indonesia saat Orde Lama dan juga Zimbabwe, namun selalu mengarah pada bencana lain. (Wan/A-3)
Praktik politik uang, baik si pemberi maupun penerima di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bisa dipidana dengan ancaman hukuman penjara maupun denda.
KURANGNYA sarana penerangan jalan umum (PJU) di Kota Depok dan banyaknya penerangan yang tidak berfungsi membuat begal motor dan kecelakaan di wilayah pinggiran ibu kota tersebut meningkat.
#BicaraUang merupakan kampanye yang membahas isu uang dan bank kepada masyarakat. Bank ingin ikut serta memberikan literasi keuangan bagi masyarakat dengan konsep yang kreatif.
Sah-sah saja jika seseorang memberikan mahar berupa uang kepada calon pasangannya, asalkan tidak dilipat.
Tri Kunawangsih Purnamaningrum dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti menekankan bahaya yang ditawarkan dari cetak uang berlebihan bisa menimbulkan hiperinflasi.
"Sekarang segalanya baik-baik saja di sana. Liga Tiongkok kemungkinan akan dimulai pada awal Mei. Kita harus memasukkan pemain ke karantina ketika kita tiba," ujarnya
Usulan untuk menunda Piala Eropa tahun ini akan disampaikan dalam pertemuan yang digelar UEFA pada Selasa (17/3).
Alberts mengatakan selama ditundanya kompetisi, pihak klub akan meliburkan pemain hingga beberapa hari ke depan.
Dilansir dari BBC, UEFA akan memberikan waktu kepada liga domestik untuk menyelesaikan kompetisi. Adapun kepastian jadwal Piala Eropa menjadi 11 Juni hingga 11 Juli 2021.
Praktis sudah banyak kalender olahraga yang harus dibatalkan imbas Covid-19
Pandemi corona berdanpak ke sejumlah event olahraga dunia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved