Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANK Indonesia (BI) melaporkan survei harga properti BI pada triwulan 1 2020 ini mengalami perlambatan di pasar primer. Tercatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan 1 2020 sebesar 1,68% (yoy).
Angka ini terhitung lebih rendah ketimbang pada triwulan sebelumnya yang mencapai 1,77% yoy.
Sumber Departemen Komunikasi BI, mengatakan perlambatan IHPR ini diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II 2020 dengan hanya tumbuh sebesar 1,56% (yoy).
“Penjualan properti residensial pada triwulan 1 2020 menurun signifikan. Hasil survei ini mengindikasikan, penjualan properti residensial mengalami kontraksi yang cukup dalam sebesar -43.19% (yoy). Penurunan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah,” tulis Departemen Komunikasi BI, Rabu (13/5).
Perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan melambatnya kenaikan biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh rumah tangga pada triwulan 1 2020.
Hal ini dapat dilihat melalui kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan (Tahun Dasar 2018=100) sebesar 1,21% (yoy). Angka ini menunjukkan lebih rendah dari 1,61 (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Baca juga: Golkar Tak Setuju Ide Cetak Uang Rp600 Triliun
Selain itu, hasil survei ini juga menunjukkan dana internal perusahaan masih memiliki porsi terbesar dalam komposisi sumber pembiayaan utama proyek perumahan. Hal tersebut tercermin dari penggunaan dana internal developer yang dominan hingga mencapai 61,63%.
Sementara itu, mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial. Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dalam pembelian properti residensial adalah sebesar 74,73%.
Adapun pada triwulan II 2020, responden memprediksi pertumbuhan harga properti residensial semakin terbatas. Tepatnya hanya akan tumbuh sebesar 1,56% (yoy). Hal ini terutama disebabkan perlambatan kenaikan harga rumah tipe kecil yang diproyeksikan tumbuh 2,29% (yoy) lebih rendah dari 2,83% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
“Terbatasnya pertumbuhan tersebut terutama bersumber dari perlambatan pertumbuhan harga seluruh tipe rumah yang diperkirakan masing-masing tipe kecil (0,45% qtq), tipe menengah (0,26% qtq), dan tipe besar (0,17% qtq), lebih rendah dari masing-masing 0,61 qtq, 0,57 qtq, dan 0,19% qtq pada triwulan sebelumnya,” terangnya. (A-2)
Mau mulai investasi propert? Sapatkan solusi KPR BRI bunga bersaing dan promo eksklusif di BRI Consumer Expo 2025 Jakarta, 29–31 Agustus, Jakarta International Convention Center (JICC) Hall A.
Penghargaan ini sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi serta kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Generasi Z tercatat sebagai satu-satunya kelompok usia yang lebih banyak berpihak pada Hamas.
Donald Trump membantah tuduhan ia bercita-cita menjadi seorang diktator. Ia menyebut banyak orang justru tampak menginginkan hal itu.
MASYARAKAT Kalimantan Tengah (Kalteng) mengapresiasi kinerja 100 hari kepemimpinan Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur (Wagub) Edy Pratowo.
Survei The Kids Mental Health Foundation mengungkap alasan anak malas atau menolak sekolah, mulai dari rasa lelah, cemas, hingga masalah kesehatan mental.
Bukan lagi sekadar terpikat harga murah, para calon pengguna mobil listrik kini telah berevolusi menjadi konsumen yang lebih matang.
Kenaikan harga membuat konsumen di semua pasar semakin fokus pada nilai, namun di Indonesia perilaku ini berpadu dengan kebiasaan belanja yang praktis dan lokasi yang mudah dijangkau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved