Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Minyak Anjlok, Defisit APBN Bisa Tambah Rp 12,2 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/4/2020 10:26
Harga Minyak Anjlok, Defisit APBN Bisa Tambah Rp 12,2 Triliun
Pekerja memindahkan pasokan minyak mentah dari kapal tangker di Ford Lauderdale, Florida.(AFP)

HARGA minyak mentah dunia mengalami penurunan sejak awal tahun. Kondisi itu dipengaruhi pelemahan ekonomi global akibat pandemi virus korona (covid-19).

Sejak Senin (13/4) lalu, pergerakan harga minyak terus merosot, khususnya harga minyak acuan West Texas Intermediate (WTI). Itu disebabkan anjloknya permintaan global dan sentimen negatif yang bersumber dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang kontraktif.

Baca juga: Harga Minyak Brent Kembali Anjlok, Surplus Pasokan Picu Kepanikan

Pada Selasa (21/4), harga WTI kontrak Mei berada pada level negatif hingga US$ 37 per barel. Produsen harus segera menyerahkan stok kepada konsumen mengingat fasilitas penyimpanan yang terbatas.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Publik Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Endang Larasati, berpendapat kondisi itu diperkirakan berdampak secara jangka pendek. Sebab, harga jual WTI kontrak pada Juni masih berkisar US$ 20 per barel.

"Harga minyak mentah Indonesia (ICP) saat ini sedikit di atas harga minyak Brent. Perubahan ICP akan berdampak terhadap APBN, mengingat baseline asumsi harga ICP dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2020 ialah US$ 38 per barel untuk harga rata-rata sepanjang 2020," tutur Endang dalam keterangan resmi, Rabu (22/4).

Baca juga: Defisit APBN Capai Rp 852 Triliun, Pemerintah Siap Berhemat

Akan tetapi, jika harga terus mengalami penurunan dan ICP menjadi US$ 30,9 per barel dalam rata-rata setahun, maka defisit APBN diperkirakan bertambah Rp 12,2 triliun.

"Pemerintah terus melakukan pemantauan untuk melakukan kebijakan antisipatif termasuk pengendalian defisit. Salah satunya, melalui evaluasi atas belanja nonproduktif dan mengambil langkah mitigasi untuk menjaga kesinambungan fiskal dan pertumbuhan ekonomi," tutup Endang.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya