Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Eksportir Nasional Kehilangan Daya Saing

(Mir/E-2)
21/4/2020 07:40
Eksportir Nasional Kehilangan Daya Saing
KETUA Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno(Dok.MI)

KETUA Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menyampaikan keberatan asosiasinya atas kebijakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang menaikkan suku bunga kredit, dari 6% menjadi 8%. Kebijakan tersebut dinilainya serampangan, mengingat situasi pandemi covid-19 turut berimbas pada perusahaan dan industri pengekspor di Tanah Air.

"Itu kebijakan yang salah arus. Pasar ekspor sedang kontraksi di semua negara di dunia. Bukannya diturunkan (suku bunga), malah dinaikkan. Ya semakin tidak bisa ekspor karena kalah bersaing," tutur Benny saat dihubungi, kemarin.

Menurutnya, jika kebijakan tersebut efektif diberlakukan, tentu saja perusahaan ataupun industri eksportir yang terkena dampaknya. Hal itu, kata Benny, tidak saja merugikan dari sisi daya saing eksportir, tapi juga menyebabkan eksportir bakal mencari pendanaan yang lebih kompetitif ketimbang mengandalkan LPEI yang justru berada di bawah naungan pemerintah. Pilihan yang dimiliki eksportir di tengah pandemi covid-19 dan kebijakan LPEI yang memberatkan tersebut memungkinkan memberi ruang bagi investor lain untuk menjadi pemegang saham baru.

Bila demikian eksportir dalam negeri akan memiliki porsi lebih sedikit dalam menjalankan usahanya di dalam negeri. LPEI sebagai lembaga pembiayaan, imbuh Benny, sepatutnya mengikuti peraturan yang dikeluark an Otoritas Jasa keuangan (OJK) selaku pengawas industri keuangan bank dan nonbank. Sebelumnya, Senior Executive Vice President LPEI Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, relaksasi diberikan kepada debitur yang terdampak covid-19. LPEI pun telah memetakan debitur yang kinerjanya terpengaruh situasi ekonomi saat ini. "Kebijakan penyesuaian suku bunga yang LPEI terapkan hanya diperuntukkan bagi debitur-debitur tertentu," kata dia, Sabtu (18/4). (Mir/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya