Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gabungan Eksportir Keberatan dengan Kenaikan Suku Bunga oleh LPEI

M Ilham Ramadhan
20/4/2020 15:25
Gabungan Eksportir Keberatan dengan Kenaikan Suku Bunga oleh LPEI
Aktivitas ekspor komersial perdana di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, akhir Maret 2020.(MI/Yoseph Pencawan)

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menyatakan keberatan atas kebijakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang menaikkan suku bunga kredit dari 6% menjadi 8%. 

Kebijakan tersebut dinilai serampangan mengingat situasi pandemi covid-19 turut berimbas pada perusahaan dan industri pengekspor di Tanah Air.

"Itu kebijakan yang salah arus. Pasar ekspor sedang kontraksi di semua negara di dunia. Bukannya diturunkan (suku bunga) malah dinaikkan. Ya semakin tidak bisa ekspor karena kalah bersaing," tutur Benny saat dihubugi, Senin (20/4).

Menurutnya, bila kebijakan tersebut telah efektif diberlakukan, tentu saja sudah ada perusahaan maupun industri eksportir yang terkena dampaknya.

Hal itu, kata Benny, tidak saja merugikan dari sisi daya saing eksportir, tapi juga menyebabkan eksportir mencari pendanaan yang lebih kompetitif ketimbang mengandalkan LPEI yang berada di bawah naungan pemerintah.


LPEI sebagai lembaga pembiayaan, imbuh Benny, sepatutnya mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pengawas industri keuangan bank dan non bank.

Menurutnya, dengan naiknya suku bunga tersebut dapat berimplikasi pada perusahaan atau pun industri ekspor untuk melakukan efisiensi pegawai.

"LPEI harusnya ikuti edaran OJK, kan OJK juga sebagai pengawas LPEI. Saat ini sudah banyak yang merumahkan karyawan dan bahkan sudah bertahap melakukan PHK kalau pasarnya tidak ada," pungkas Benny.

Diberitakan sebelumnnya, keputusan LPEI tersebut dikritisi oleh DPR lantaran tidak relevan dengan kondisi pandemi covid-19 yang turut menghantam para eksportir. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya