Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Di Masa Covid-19, Penyuluh dan Petani NTT Genjot Produksi 

Mediaindonesia.com
16/4/2020 16:42
Di Masa Covid-19, Penyuluh dan Petani NTT Genjot Produksi 
Para petani di Kabupaten Manggarai, NTT, berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen padi 21.260 hektare.(Istimewa/Kementan)

PANDEMI Covid-19 yang masih melanda tidak menyurutkan semangat penyuluh dan petani di Tanah Air untuk menyediakan pangan bahkan hingga agustus 2020 mendatang.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahril Yasin Limpo (SYL) telah memerintahkan jajaran Kementerian (Kementan) Pertanian untuk memantau dan mengawal produksi terutama selama masa pandemi Covid-19. 

“Kami bersama seluruh jajaran Kementan optimal menyediakan stok pangan, Insya Allah aman. Neraca kita dari 11 pangan dasar yang ada terjaga dengan baik. Tentu saja kita berharap distribusinya juga bisa lancar sehingga stabilisasi harga bisa dilakukan. Ini untuk seluruh Indonesia,” ujar Mentan Syahrul. 

Upaya untuk menjamin ketersediaan pangan salah satunya dengan melakukan pendataan luas panen serta kegiatan petani yang ada di setiap Kostratani atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian. Termasuk Kostratani yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Marsel Nagung, salah satu penyuluh pertanian yang mengawal para petani di Kabupaten Manggarai, NTT, berhasil membuat wilayahnya menjadi salah satu daerah dengan total panen padi 21.260 hektare dan produktivitas mencapai 6,26 ton per hektare (ha).

Kendati merebaknya pandemi Covid-19, namun para petani di wilayah NTT tidak panik. “Mereka sering berjemur di bawah matahari dan makan makanan yang sehat yaitu sayur-sayuran dari hasil kebunnya. Tapi walau masyarakat tidak terlalu terpengaruh kami selalu sosialisasikan tentang wabah ini dan menginformasikan kepada petani apa saja yang menjadi himbauan pemerintah,” tutur Marsel. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi, juga menambahkan peran penyuluhan pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan. 

“Penyuluh pertanian harus proaktif memastikan berjalannya proses pertanian, baik dari hulu sampai hilir untuk menjaga ketersediaan pangan. mulai dari olah tanah, olah tanam hingga panen. Tentunya dengan peran Kostratani. Dan ingat selalu perhatikan protokol kesehatan di lapangan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19," ujar Dedi. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya