Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pekan Depan Ada 100 Ribu Tes Covid-19 dengan Reagan Ekstrasi RNA

 Hilda Julaika
16/4/2020 14:39
Pekan Depan Ada 100 Ribu Tes Covid-19 dengan Reagan Ekstrasi RNA
Petugas medis memperlihatkan sampel darah jurnalis saat Rapid Test atau pemeriksaan cepat covid-19 di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu.(ANTARA/ABRIAWAN ABHE)

MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui hingga saat ini masih ada keterbatasan yang dihadapi dalam penanganan pandemi Covid-19, seperti kurangnya reagen untuk ekstraksi RNA.

Implikasinya keterbatasan ini menghambat kecepatan dalam melakukan test Covid-19 berbasis Polimerase Chain Reaction (PCR). 

Menurut Luhut, masalah kurangnya reagen untuk ekstrasi RNA terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga negara-negara lain. Menurut Luhut, hal ini menjadi perhatian tersendiri karena akan berpengaruh dengan kebijakan yang dibuat pemerintah.

“Dalam pekan depan, kita akan mendatangkan reagen ekstraksi RNA secara manual untuk 50 ribu test dan tambahan 50 ribu test secara gradual untuk reagen ekstraksi RNA secara automatis. Jadi total 100 ribu test. Begitu datang akan kita distribusikan langsung kepada lab-lab yang membutuhkan,” ujarnya melalui keterangan resminya pada Media Indonesia, Kamis (16/4).

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Tinggi, Ahli Epidemiologi: Masalah Data

Dengan peningkatan kapasitas testing, maka strategi penanganan pandemi Covid19 ini akan lebih baik, tracing bisa dilakukan dan orang-orang yang terkena Covid-19 mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Baik berupa isolasi atau dirawat di rumah sakit. Dengan begitu, jumlah korban bisa ditekan.

Ia menjelaskan, jika melihat data per 15 April, rasio jumlah yang sembuh dibandingkan total jumlah yang positif adalah 8,7%, sementara rasio yang meninggal sedikit lebih tinggi di 9,1%. Angka ini jauh mengalami perbaikan dibandingkan data per 1 April saat rasio yang sembuh hanya 6,1% dan yang meninggal sebesar 9,4%. 

"Ini menunjukkan upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan Covid19 ini mulai menunjukkan hasil. Pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya ekstra agar pandemi Covid-19 ini bisa segera diatasi. Jadi masyarakat tidak perlu panik dan stress karena itu justru akan menurunkan imunitas tubuh,” tutupnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik