Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

10 Proyek Dievaluasi dari Daftar Proyek Strategi Nasional

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/4/2020 11:42
10 Proyek Dievaluasi dari Daftar Proyek Strategi Nasional
Progres dan Capaian Proyek Strategis Nasional hingga akhir 2019.(MI/GRAFIK TERBIT)

MENTERI  Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah tengah mengevaluasi sejumlah Proyek Stretegi Nasional (PSN) agar bisa didanai oleh pihak swasta. Dengan begitu, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan berkurang bebannya.

"Saya telah berdiskusi dengan Menko Perekonomian, kita mau coba melihat proyek mana saja yang bisa didanai oleh sektor swasta, jadi tidak hanya oleh APBN," terang Luhut dari keterangan pers yang diterima, Kamis (16/4).

Ia menambahkan, dengan adanya status PSN pula diharapkan proyek investasi swasta yang selama ini menghadapi kendala dapat segera diselesaikan. Bila cepat rampung, nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja dan menghasillan devisa bagi negara.

Hingga 31 Desember 2019 sebanyak 88% PSN telah melewati tahap persiapan. Itu termasuk program ketenagalistrikkan 35.000 mega watt dan program kebijakan pemerataan ekonomi. Sementara 12% lainnya masih dalam tahap penyiapan seperti program industri pesawat.

Dari siaran pers yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, setidaknya ada 9 PSN dan 1 program yang penyelesaiannya melewati tahun 2024. Oleh karenanya status 9 PSN dan 1 program tersebut dicoret dari daftar PSN.

"Saat ini sudah ada 232 usulan proyek baru. 84 usulan proyek berasal dari 5 Kementerian, 123 usulan proyek berasal dari 13 Pemerintah Daerah, 17 usulan proyek berasal dari 4 BUMN/BUMND, dan 8 usulan proyek berasal dari swasta," terang Airlangga.

Baca juga: Luhut Bantah Pentingkan Ekonomi Ketimbang Penanganan Covid-19

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menuturkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Komisi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengenai usulan proyek yang dievaluasi.

Evaluasi tersebut meliputi pendanaan proyek, kemampuan investor, dampak proyek terhadap perekonomian dan aspek tata ruang PSN usulan tersebut.

"Usulan pertama adalah Kawasan Industri Pulau Obi. Jumlah tenaga kerja asal Indonesia sebesar 1.978 orang. Saat ini telah memiliki desain smelter RKEF tahap 2 dengan estimasi investasi sekitar US$800 juta," kata Septian.

Di Kawasan Industri Pulau Obi, lanjutnya terdapat Smelter RKEF tahap 1 yang telah beroperasi sejak tahun 2016. Dirinya menekankan bahwa investor mayoritas pada proyek ini berasal dari investor domestik yaitu Grup Harita.

Lebih lanjut, Septian mengatakan, terdapat 9 usulan proyek lain yang telah dievaluasi untuk memastikan investor yang berinvestasi di proyek tersebut memiliki kemampuan finansial dan eksekusi untuk mewujudkan proyek dan bisa selesai sebelum 2024.

Kesembilan proyek tersebut terdiri dari 6 proyek terkait smelter, 1 proyek pengolahan batu bara menjadi methanol di Kalimantan Timur, proyek Kawasan Industri Methanol, dan pembangunan jalur tol Kediri-Tulungagung.

Terkait usulan PSN tersebut, pememrintah diminta untuk melengkapi kekurangan dokumen dan melihat kembali kebutuhan masing-masing usulan proyek tersebut terkait dengan status PSN. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya