Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Investor Disarankan Trading Jangka Pendek Pekan Ini

Despian Nurhidayat
06/4/2020 08:40
Investor Disarankan Trading Jangka Pendek Pekan Ini
Bursa Efek Indonesia(Antara)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan pekan  lalu menguat 2,02% atau 91,74 poin ke level 4.623,43 dengan indeks sektor industri dasar dan Infrastruktur memimpin penguatan.

Penguatan tersebut terealisasi akibat guyuran stimulus pemerintah dalam menyikapi skenario terburuk dampak pandemi virus korona (covid-19). Hal ini pun telah menjadi dorongan optimisme investor.

Namun mengawali perdangan pekan ini, langkah indeks untuk mengulangi sukses pekan lalu tidak akan mulus. 

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai bahwa pergerakan IHSG pada pembukaan Senin (6/4) ini  akan cukup berat.

"Sektor yang konsumer base dalam negeri akan mulai duluan recovery, sedangkan saham-saham yang related dengan perdagangan lintas negara masih stagnan. Namun meredanya wabah covid-19 di Tiongkok masih belum bisa membuka 100% perdagangannya," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (5/4).

Lebih lanjut, Lanjar mengakui bahwa stimulus yang diberikan oleh pemerintah memberikan efek yang cukup signifikan bagi pergerakan IHSG. Namun, menurutnya ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

"Pemerintah perlu melakukan stimulus ke UKM guna menjaga bisnis real dalam negeri ditengah wabah pandemik dan merealisasikan kebijakan-kebijakan pajak," pungkas Lanjar.

Melihat adanya potensi terkoreksinya pergerakan IHSG pada pembukaan pekan ini , Lanjar menyarankan investor memerhatikan beberapa langkah. Hal ini sangat penting agar para investor tidak terjebak pada penguatan yang terjadi pada penutupan pekan ini.

"Investor sangat di sarankan melakukan trading jangka pendek di tengah pergerakan yang masih cenderung fluktuatif. Selain itu, disarankan pula untuk menaikan management risiko lebih ketat, dan selektif memilih emiten berbisnis consumer base dalam negeri," tutup Lanjar. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya