Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SELAMA virus korona (Covid-19) masih menghantui, pemerintah menyarankan agar masayrakat melakukan social distancing. Meskipun begitu, kebutuhan sehari-hari terutama untuk makan tetap harus terpenuhi.
Merespons kondisi tersebut, dalam rangka meningkatkan akses masyarakat terhadap sayuran segar berkualitas serta meningkatkan akses pemasaran sayur produk petani, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) Institut Pertanian Bogor melalui Program One Village One CEO (OVOC) menggelar program Ayo Belanja Sayur dari Rumah.
Baca juga: Di Tengah Covid-19, Hotel Ini Layani Yang Mau Isolasi Mandiri
“Kami sangat berharap kegiatan ini bisa membantu masyarakat dalam mendapatkan sayuran segar bermutu dan membantu petani dalam mendistribusikan hasil panennya. Sehingga pembatasan aktivitas sosial yang sedang diberlakukan saat ini tidak terlalu berpengaruh terhadap akses memperoleh sayuran dan di sisi lain, hasil pertanian petani dapat terdistribusi, sehingga perekonomian petani tetap berjalan,” ujar Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB Alim Setiawan, Selasa (31/3).
Program ini melibatkan para petani sayur yang berasal dari 53 desa di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung dan Garut. Bekerja sama dengan Tokopedia melalui toko yang dinamakan Rumah Sayur Bogor ini mampu melayani permintaan konsumen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Di samping itu, program ini juga tengah dalam proses bekerja sama dengan Lazada. Ada sekitar 76 jenis sayuran segar yang ditawarkan. Sayuran sudah mengalami proses sortir, grading dan packaging dari petani, sehingga konsumen memperoleh sayuran dalam bentuk yang bersih dan siap dimasak atau diolah lebih lanjut. Proses penanganan pascapanen mulai dari kebun dilakukan oleh petani. Proses packing house hingga pengiriman mengikuti prosedur yang mengedepankan sanitasi dan higienitas.
Selain bekerja sama dengan marketplace atau platform e-commerce, kegiatan Ayo Belanja Sayur dari Rumah bekerja sama dengan komunitas ibu-ibu rumah tangga berbasis komplek perumahan, di mana mitra kegiatan mengoordinir belanja sayur melalui media sosial. Mekanisme lain yang digunakan adalah dengan menjalin kerja sama dengan reseller. Kerja sama yang telah berjalan adalah dengan salah satu koperasi di daerah Cilandak dan Koperasi Dinatera milik Medco Foundation.
Sejauh ini respons masyarakat terhadap kegiatan ini cukup baik, di mana pada hari pertama permintaan mencapai total 2.000 paket. Berdasarkan testimoni konsumen, terutama ibu-ibu, mereka merasa sangat terbantu dalam mendapatkan sayuran segar bermutu tinggi. Bahkan konsumen berharap selain sayuran, disediakan juga buah-buahan, ikan dan daging, karena akses akan produk-produk tersebut juga terbatas saat ini.
Berdasarkan penelusuran Media Indonesia, Selasa (31/3) melalui Tokopedia, toko Rumah Sayur Bogor menyediakan berbagai jenis sayuran segar dengan harga terjangkau. Misalnya, paket sayur sop dijual dengan harga Rp8.500, Terong Ungu 500 gr Rp7.500, Tomat Buah Rp6.500, Selada Keriting Rp5 ribu dan masih banyak lagi.
Untuk memesan, pembeli hanya tinggal memilih jenis sayur dan jumlah yang diinginkan kemudian membayar barang yang dibeli melalui transfer. Produk akan dikirimkan sehari setelah pemesanan dilakukan. (OL-6)
Setiap keputusan investasi kini mempertimbangkan dinamika regulasi dan perkembangan teknologi.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Di 2024, 68% usaha kecil Indonesia yang berinvestasi pada teknologi melaporkan bahwa investasi tersebut meningkatkan profitabilitas mereka.
Ketersediaan bahan pokok penting relatif masih aman. Begitu juga dengan harga cenderung stabil dan terkendali.
Selain untuk memeriksa ketersediaan bahan pangan, sidak juga demi memastikan barang yang beredar di pasaran sesuai standar
Pemerintah pusat telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani minimal sebesar Rp6.500 per kilogram.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan kacang polong, serta sayuran kalengan atau yang diolah dengan banyak garam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved