Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANDEMI virus korona atau Covid-19 telah berdampak pada kegiatan bisnis. Terlebih lagi, untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, sejumlah kota di Indonesia telah menerapkan lockdown terbatas.
Masyarakat juga diminta menerapkan social distancing dan menghindari kerumunan. Tak hanya itu, masyarakat dianjurkan work from home dan stay at home. Dengan kondisi tersebut, banyak berpikir bagaimana bisa menjalankan bisnis yang dilakukan dari rumah.
Ternyata salah satu solusinya di tengah pandemi Covid-19 dengan melirik bisnis trading emas dan foreign exchange atau valuta asing. Bisnis trading emas adalah alternatif investasi yang bisa dikerjakan dari rumah dengan menggunakan gadget dan koneksi internet.
CEO Didimax, Yadi Supriyadi, mengatakan telah banyak orang yang menjadi trader atau investor yang meraup untung. “Banyak trader dan investor di Didimax klaim meraup untung lebih dari 20% dalam sehari. Hal ini dikarenalan peluang return di trading sangat besar,” jelasnya.
Yadi menjelaskan Didimax menyediakan layanan edukasi kepada para nasabahnya sehingga bisa menghasilkan return yang maksimal.
“Dalam forex trading adalah pelaku bisnis memperdagangkan (jual dan beli) produk keuangan, dalam hal ini menggunakan forex (mata uang), komoditi (emas) berdasarkan harga yang berlaku di pasar saat transaksi berlangsung,” jelas Yadi.
Sementara itu, Cenli Yani, selaku Chief Analyst Didimax mengatakan Didimax selaku pusat edukasi trading forex di Indonesia tetap berkomitmen memberikan edukasi agar masyarakat tidak lagi tertipu dengan investasi bodong atau semacamnya.
Menurut Cenli, seiring meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang trading forex juga membuat nasabah Didimax meningkat.
“Pada awal tahun ini, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai 100.000 lot per bulan dengan produk lebih dari 26 instrumen forex termasuk emas dan lainnya,” jelasnya.
Cenli juga mengatakan serangan virus korona membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. “Kini orang-orang mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya, melalui trading emas dan forex,” tuturnya.
Saat ini dinilai waktu yang tepat untuk memulai bisnis trading forex karena bisnis ini tidak terkena dampak dari virus korona. Sejak awal memang bisnis trading forex bisa dikerjakan dari mana saja dan kapan pun selama 24 jam sehari dari Senin hingga Jumat. (RO/OL-09)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Selain konsep dan target pasar, lokasi toko juga sangat menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved