Wamendag: Indonesia-Turki Sepakati Percepatan Perundingan IT-CEPA

Mediaindonesia.com
04/2/2020 10:20
Wamendag: Indonesia-Turki Sepakati Percepatan Perundingan IT-CEPA
Wamendag RI Jerry Sambuaga (kanan) dengan Wamendag Turki Gonca Yilmaz Batur menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat IT CEPA.(Istimewa)

PERTEMUAN bilateral Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga dengan Wamendag Turki Gonca Yilmaz Batur menghasilkan kesepakatan untuk mempercepat penyelesaian Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT CEPA).

“Indonesia dan Turki sepakat agar IT CEPA dapat diselesaikan sebelum kunjungan Presiden Erdogan ke Jakarta yang dijadwalkan pada bulan September 2020,”kata Wamendag Jerry Sambuaga di Ankara, Turki, Selasa (4/2).

Menurut Jerry, ada beberapa hal yang menjadi perhatian Indonesia dalam perundingan IT CEPA. Pertama, Indonesia berharap mendapat level of playing field yang lebih baik dari negara-negara mitra perdagangan bebas Turki lainnya.

“Persetujuan ini juga harus jelas memberi nilai tambah bagi kedua negara,” kata Wamendag Jerry.

Selain IT CEPA, kedua Wamendag juga bersepakat bekerja sama perihal akreditasi dan standar halal. Harapannya, Indonesia dan Turki dapat saling memenuhi kebutuhan akan produk-produk halal yang dibutuhkan.

Tak hanya soal perdagangan, Indonesia dan Turki juga menyepakati kerja sama soal pembangunan dan pengembangan infrastruktur. Khususnya terkait dengan pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan.

Peningkatan frekuensi penerbangan antar kedua negara juga jadi pembahasan kedua Wamendag. “Penerbangan yang lebih banyak, dapat mempermudah mobilitas dan tentu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara antara Indonesia dan Turki,” kata Jerry.

Dalam pertemuan tersebut, Wamendag didampingi Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, Ketua Perunding Indonesia, Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Ayu Marthini, serta Atase Perdagangan di Turki Erik Nababan.

Dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Turki, Juli 2017 lalu, perdagangan kedua negara ditargetkan bisa mencapai angka USD 10 miliar pada tahun 2023. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya