Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kendalikan Cabai di Jabodetabek, Kementan Gelar Pasar Murah

Mediaindonesia.com
04/2/2020 13:27
Kendalikan Cabai di Jabodetabek, Kementan Gelar Pasar Murah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).(Istimewa)

HARGA komoditas cabai merah di beberapa pasar tradisional Jabodetabek dan sekitarnya sejak awal tahun 2020 cenderung merangkak naik.

Guna menekan harga cabai di pasaran, Kementerian Pertanian beberapa hari terakhir ini menggelontorkan cabai dengan harga murah di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, dan Pasar Induk lainnya yang menjadi penyangga di wilayah Jabodetabek.

Berdasarkan hasil pantauan Informasi Pangan Jakarta (2/2/2020), harga cabai di beberapa pasar Jakarta telah menyentuh harga Rp90 ribu per kilogram, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp50 ribu- Rp70 ribu per kilogram.

Guna memastikan kondisi pasar dan mengecek harga pangan pokok, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri perdagangan Agus Suparmanto melakukan kunjungan ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2).

Dalam kunjungannya, Mentan tiba di lokasi langsung mengunjungi outlet Toko Tani Indonesia (TTI). Di outlet tersebut, dijual cabai rawit dengan harga Rp40 ribu per kilogram (Kg). Kemudian disusul kenujungan Mendag ke outlet TTI tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan berdialog dengan para pedagang pangan di Pasar Senen.

Dari hasil pantauan, harga beberapa bahan pangan di Pasar Senen (3/2)ini, antara lain bawang merah Rp35 ribu/kg, bawang putih Rp45 ribu/kg, cabai merah keriting Rp75 ribu/kg, cabai rawit merah Rp85 ribu/kg, tomat Rp 15 ribu/kg, kentang Rp15 ribu/kg.

Sementara itu, untuk harga daging sapi lokal Rp110 ribu-Rp115 ribu/kg, daging kerbau India Rp90 ribu-Rp100 ribu/kg, daging ayam Rp45 ribu/kg, beras premium Rp12 ribu/kg, dan telur ayam ras Rp21 ribu/kg.

Mentan menjelaskan adanya kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan karena dampak dari kemarau panjang tahun lalu dan banjir sehingga di beberapa daerah di Jawa mengalami penundaan penanaman.

“Karena itu panen juga akan dimulai sampai Februari akhir. Tetapi di Kalimantan dan Sulawesi sementara ini yang sudah panen akan kita supply didekatkan ke sini, kami laporkan ke Kementerian perdagangan,” ungkap Mentan yang biasa disapa SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pagan Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan, pihaknya meminta dinas ketahanan pangan di daerah, juga melakukan gelar cabai murah.

“Kami akan gelontorkan cabai ke beberapa pasar induk yang ada di Jabodetabek. Selain itu, dalam waktu bersamaan, kami juga minta dinas ketahanan pangan di daerah melakukan hal yang sama di wilayah-wilayah pemukiman oleh TTIC," ujar Agung.  

"Harapan kami dengan melakukan intervensi, harga cabai akan cepat turun," tambahnya.

Terkait harga cabai, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, Risfaheri mengatakan pihaknya bersama-sama Ditjen Hortikultura Kementan melakukan identifikasi wilayah di luar Pulau Jawa yang sudah panen cabai untuk didistribusikan ke Jabodetabek supaya dapat meredam harga.

“Kita sudah datangkan sebanyak 15 ton dari Wajo Sulsel dan ada dampaknya, semula pada akhir Januari harga cabai rawit menembus angka Rp70 ribu/kg, kemarin (2/2/2020) di Pasar Induk Kramat Jati turun menjadi Rp48 rib/kg,” ujar Risfaheri.

“Tidak hanya Cabai Rawit Merah, kami juga akan menambah pasokan Cabai Merah Keriting dari luar Jawa untuk menekan lonjakan harga Cabai di DKI,” tambahnya.

Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementan, Inti Pertiwi, yang turut serta dalam kunjungan Mentan, menyatakan akan terus menggalang secara aktif petani cabai binaan pemerintah untuk bersama-sama menstabilkan harga cabai.

“Kami  bersama pemda mengoptimalkan TTI Center yang ada  di provinsi masing-masing, untuk terlibat penuh dalam mengendalikan harga cabai,” tuturnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya