Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
TIM Percepatan Pembangunan Kilang Minyak PT Pertamina (Persero), langsung bergerak cepat, pascaterbitnya Surat Keputusan dari Menteri BUMN RI. Kick off Program Percepatan Pembangunan Kilang Minyak PT Pertamina (Persero), dilakukan di Workshop Heavy Machining Center milik PT Baratap Indonesia (Persero),Gresik, Jawa Timur, Senin (20/1).
Hadir dalam acara tersebut, beberapa pejabat Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, serta Kepala BPPT dan beberapa pejabat dari perusahaan yang terlibat dalam proyek tersebut.
"Industri manufaktur memang harus didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mendukung pembangunan strategis seperti kilang dan industri berat lainnya. Sehingga dapat menciptakan efek multiplier dalam pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno.
Kick off tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama dari semua pihak yang terkait untuk pekerjaan Percepatan Pembangunan Kilang Minyak Pertamina. Rencananya ada sekitar lima kilang minyak serta dua kilang gas yang pengerjaannya diprediksi selesai pada 2027.
Penugasan tersebut juga dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah untuk meningkatkan persentase TKDN dalam Proyek Strategis Nasional, serta untuk menekan jumlah impor migas. Ditunjuknya Barata Indonesia sebagai anggota tim percepatan pembangunan kilang minyak karena Barata dinilai memiliki pengalaman yang panjang di bidang industri manufaktur, termasuk industri migas. Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan mampu diekspor ke beberapa negara.
baca juga: Tarif Ojol Akan Naik, YLKI Sebut Layanan Justru Menurun
Hal itu dibuktikan dengan nilai ekspor perusahaan yang naik tiap tahunnya. Tahun 2019 Barata Indonesia membukukan nilai ekspor sebesar US$ 31 juta. Nilai itu meningkat signifikan jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada 2018 yang mencapai US$16 juta. (OL-3)
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
Selama ini, perbaikan kapal bagi nelayan di Pulau Sabira bukan perkara mudah. Akses yang terbatas mengakibatkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit karena harus dilakukan di pulau lain.
Pertamina menambah pasokan tabung gas LPG 3 kilogram sebanyak 23.520 tabung ke Sragen, Jawa Tengah, untuk mengatasi kelangkaan gas LPG di wilayah itu.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina, melakukan berbagai upaya teknis untuk menahan laju penurunan produksi migas (decline), terutama dari lapangan-lapangan utama.
Demi menjamin keandalan operasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus tingkatkan integritas fasilitas pipa penyalur bawah laut.
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
PRAKTISI minyak dan gas (migas) Hadi Ismoyo menilai rencana pemerintah menetapkan harga elpiji 3 kilogram (kg) menjadi satu harga nasional tidak serta-merta menjamin hilangnya kecurangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved