Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi tipis sebesar 0,02% pada Oktober 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pada bulan kesepuluh, banyak komoditas pangan yang mengalami penurunan harga.
Seperti cabai merah yang turun 28% di Palembang dan 23% di Lampung. Begitu pun harga cabai rawit dan telur ayam ras.
Namun, ada pula beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti bawang merah dan daging ayam ras.
"Tetapi karena lebih banyak harga bahan pangan yang turun, itu yang membuat kenaikan inflasi hanya tipis sekali," ujar Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Jumat (1/11).
Secara rinci, dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, bahan makanan memang mengalami deflasi cukup kuat yakni 0,41% dan memberi andil deflasi pada Oktober sebesar 0,08%.
Baca juga: Investasi Triwulan III Tembus Rp601,3 T
Di sisi lain, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menjadi unsur pembentuk inflasi pada bulan kesepuluh dengan tingkat 0,45%. Adapun, andil yang diberikan mencapai 0,08%.
Dengan inflasi yang cukup tipis pada Oktober, BPS mencatat tingkat inflasi secara tahun kalender sebesar 2,22% dan secara tahunan 3,13%.
"Kita bisa katakan inflasi sampai sekarang masih terkendali. Tinggal dua bulan tersisa di akhir tahun, target inflasi tahunan 3,5% saya yakin tercapai," tutur pria yang akrab disapa Ketjuk itu.
Pemerintah, lanjut dia, hanya perlu mengantisipasi potensi kenaikan harga dari berbagai kelompok pengeluaran terutama bahan makanan dan transportasi pada Desember.
Pasalnya, pada periode itu terdapat momen Natal dan Tahun Baru yang akan memicu naiknya permintaan.
"Kalau di November, saya kira semua akan aman. Desember yang harus diwaspadai," ucapnya. (OL-2)
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pembangunan yang baik harus didukung data akurat, lengkap, detail dan terkini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved