Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNGGAHAN mitra Grab yang mendapatkan order fiktif berupa makanan cepat saji senilai Rp660.000 mendorong Ketua dan Pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja K angkat bicara.
Menurutnya, operator aplikator seharusnya menjaga kualitas aplikasi mereka karena hal itu penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat maupun mitra aplikator itu sendiri.
“Aplikator itu hanya fokus pada kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan saja sementara keamanan itu sering diabaikan. Sehingga ketika timbul masalah ketidaknyamanan, baru mereka merespon dan memperbaiki. Jika aplikator tidak menjaga kualitas aplikasinya, kepercayaan masyarakat dan mitra sekalipun bisa runtuh dan aplikasi itu tidak akan dipakai lagi,” tutur Ardi, Selasa (15/10).
Berdasarkan pengamatannya telah banyak keluhan yang disampaikan mitra maupun dari pelanggan. Sejauh ini, aplikator yang memiliki basis pelanggan besar telah menunjukkan sikap responsif dengan segera mengatasi keluhan pelanggan ataupun mitra.
Baca juga: Daihatsu Pacu Penjualan Gran Max
Dalam kasus order fiktif yang dialami mitra Grab itupun, pihak manajemen Grab telah menghubungi pihak pengemudi bersangkutan dan memproses ganti rugi yang dialaminya.
“Reputasi aplikator dipertaruhkan dalam hal ini. Bisnis berbasis online ini bisnis kepercayaan. Tapi kepercayaan itu bisa runtuh jika aplikator tidak responsif dan kurang melayani konsumen,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Program Cybersecurity Universitas Binus Aditya Kurniawan menyarankan aplikator sebaiknya mendorong penggunanya untuk lebih sering memakai fasilitas pembayaran digital. Menurut dia, itu bisa mengurangi kemungkinan terjadinya order fiktif.
Pada 8 Oktober 2019, sebuah unggahan di jejaring sosial Twitter menampilkan seorang mitra Grab yang mengalami order fiktif.
Dalam cicitan itu, mitra Grab tersebut menerima orderan berupa makanan cepat saji di gerai Burger King senilai Rp 660.000 dari akun yang mengatasnamakan "embak elsa" yang beralamat di Jalan Mandala, Jakarta.
Namun, nahas, ketika mitra Grab itu membawa pesanan dan mengampiri alamat si pemesan, ternyata hasilnya nihil.
Sebelumnya juga pernah diberitakan, sejumlah mitra pengemudi Grab di Malang mengeluhkan aksi order fiktif yang dilakukan pihak restoran yang disebut mereka ‘abal-abal’ di daerah itu.
Praktik order fiktif ini dilakukan pihak resto dengan membuat pesanan yang ternyata diantar ke alamat yang selalu sama dengan tujuan hanya untuk mencapai target penjualan restoran.
Meski mitra diuntungkan dari poin penyelesaian pesananannya, namun mereka merasa bersalah dan akhirnya berupaya menyampaikan kasus itu kepada pihak Grab.
Akan tetapi, pihak mitra pengemudi mengakui penyelesaian kasus itu oleh aplikator asal Malaysia itu belum memuaskan. (OL-2)
Kerja sama yang terjalin antara MS Cosmetic by MS Glow dengan GrabMart ini dilatarbelakangi banyaknya konsumen yang masih terkendala ruang dan waktu dalam mendapatkan produk MS Cosmetic.
Gunakan kode promo “MARTBEAUTY” untuk pembelian produk skincare dan makeup dengan diskon hingga Rpp100 ribu.
Fitur-fitur pendukung tersebut hadir untuk meningkatkan pengalaman pengguna layanan GrabFood.
Kerja sama antara Telkom dan Grab meliputi kerja sama melalui promosi GrabRewards, yakni kemudahan pembayaran tagihan IndiHome dan WMS melalui aplikasi Grab.
Fahri mengatakan berdasarkan pemeriksaan awal, DH terbukti bersalah sehingga membuat dua orang meninggal dan empat lain luka-luka.
Tiba-tiba mobil jenis Toyota Camry hitam berkecepatan tinggi melaju mengarah ke Jalan Sudirman lalu menabrak tubuh Bagus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved