Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEBERADAAN pengguna commuter line atau KRL yang semakin meningkat saat ini masih menjadi peluang emas bagi para pengembang properti dala mengembangkan hunian yang terkoneksi dengan multimoda transportasi.
Menurut data Kereta Commuter Indonesia, hingga Juni 2018, rata-rata jumlah pengguna KRL perhari mencapai lebih dari 1 juta pengguna pada hari kerja. Prospek bisnis inilah yang mendasari PT Adhi Commuter Properti bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam meluncurkan hunian modern yaitu Cisauk Point.
Untuk menandakan bukti komitmennya tersebut PT Adhi Commuter Properti menggelar ground breaking yang dihadiri Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Indra Syahruzza Nasution, Komisaris Independen PT Adhi Karya Hironimus Hilapok, dan Corporate Deputy Director of Assets Development PT Kereta Api Indonesia Suharjono di Marketing Gallery Cisauk Point, Cisauk-Tangerang.
Indra Syahruzza mengatakan, langkah PT Adhi Commuter Properti untuk mengembangkan proyek Cisauk Point merupakan bagian untuk menjaga kredibilitas perusahaan sebagai pengembang yang terpercaya dengan tetap mengutamakan kualitas di semua aspek pengerjaan.
“Ground breaking tower dua ini menjadi penanda keseriusan kami untuk mengembangkan hunian terjangkau namun berkualitas, di kawasan eksklusif dengan kemudahan sistem transportasi dari dan menuju Kawasan. Proyek ini sendiri rencananya akan rampung di tahun 2025, dengan progress tower I (SAPPHIRE) sudah 100% pondasi.” tutur Indra dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : KPR Semakin Mudah, Industri Properti Harus Berbenah
Indra menambahkan, Cisauk Point didukung oleh kemudahan akses transportasi menuju pusat kota Jakarta karena lokasinya yang berada di stasiun Commuter Line Cisauk, juga selangkah dari BSD City yang memiliki segala kelengkapan fasilitas.
Sehingga menjadikan kawasan ini terjamin nilai investasinya dan bisa menjadi pilihan pertama pencari hunian di Jabodetabek.
"Hal tersebut terlihat dari antusias customer, sampai dengan saat ini penjualan tower I (SAPPHIRE) sudah mencapai 80% dan hanya menyisakan beberapa stock unit saja. Karena itu untuk menjawab animo konsumen yang tinggi kami akan mempercepat pembangunan dan segera membuka penjualan untuk tower II (EMERALD).” jelas Indra.
Pada kesempatan yang sama Suharjono mengatakan senang dapat bekerjasama dengan PT Adhi Commuter Properti di kawasan Cisauk Point yang telah terintegrasi langsung dengan stasiun KRL Cisauk dan pasar intermoda BSD.
"Kemudahan akses menuju sarana dan prasarana transportasi umum memang menjadi keunggulan dari Cisauk Point. Kehadiran ‘Cisauk Point’ ini kami harapkan dapat memenuhi permintaan masyarakat akan hunian berkualitas namun terjangkau yang memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas hidup penghuninya," ujarnya.
Baca juga : Triniti Dinamik Raih Penghargaan Wajib Pajak Terbaik 2018
Sebagai informasi lebih lanjut, ‘Cisauk Point’ merupakan produk kolaborasi antara PT Adhi Commuter Properti yang merupakan subsidiary dengan PT Adhi Karya dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Dibangun di tanah seluas 16.500 meter persegi Cisauk Point terbagi atas hunian apartemen dan komersial area.
Untuk hunian apartemen, ada 6 tower, dengan total jumlah unitnya diseluruh tower tersebut mencapai hampir 3.000 unit. Didukung dengan lokasi yang sangat strategis dengan berbagai fasilitas bertaraf International seperti AEON Mall, Indonesia Convention Center (ICE), Eka Hospital, Universitas Atmajaya hingga Digital Hub terletak di BSD City yang mudah dijangkau.
Lokasi premium dan kemudahan moda transportasi dengan 0 KM dari stasiun, menjadikan ‘Cisauk Point’ sebagai pilihan investasi properti yang cerdas bagi masyarakat modern Ibu kota.
Konsep Work Life Balance yang ditawarkan Cisauk Point merupakan hunian masa depan yang menyeimbangkan hidup penghuninya, 8 jam bekerja, 8 jam beristirahat dan 8 jam berekreasi dapat terpenuhi di Cisauk Point.
Sebagai nadi konsep Transit Oriented Development (TOD) dalam menciptakan ruang kota yang lebih hidup, pembangunan yang berorientasi pada pejalan kaki, pesepeda dan pengguna transportasi publik. (RO/OL-7)
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved