Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banyak Tukang Bangunan Belum Tersertifikasi

Andhika Prasetyo
23/9/2019 11:28
Banyak Tukang Bangunan Belum Tersertifikasi
Ilustrasi(Antara )

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja bangunan melalui Program Percepatan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia. Hingga saat ini, tercatat terdapat 8,3 juta tukang bangunan di Indonesia. Namun, yang sudah terdaftar dan tersertifikasi belum mencapai satu juta orang.

Secara bertahap, Kementerian PU-Pera akan melaksanakan program sertifikasi terhadap 500 ribu tenaga kerja bangunan per tahun. Selama 2015-2018, pemerintah hanya mampu menyertifikasi 50 ribu tenaga kerja.

“Peran tukang sebagai bagian dari tenaga kerja konstruksi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia itu krusial. Tukang di lapangan sangat menentukan kualitas bangunan. Maka itu, semua tukang seharusnya memiliki bekal yang baik melalui pelatihan dan mendapat sertifikat," ujar Menteri PU-Pera basuko Hadimuljono melalui keterangam resmi, Senin (23/9).

Selain bertujuan untuk mengukur kompetensi para tenaga kerja konstruksi, sertifikasi juga akan memudahkan tenaga kerja mendapatkan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Ketua Harian Perkumpulan Tukang Bangunan Indonesia (Perkasa) Cecep Saefullah menyambut baik rencana pemerintah yang hendak mendorong percepatan sertifikasi bagi tukang bangunan. Saat ini, Perkasa juga sudah memiliki dua platform daring yakni tukangbangunan.or.id dan tukangharian.id yang menjadi wadah bagi para anggotanya di seluruh Indonesia.

baca juga: Kirim Paket via Transportasi Publik

Platform tersebut digunakan sebagai data base sekaligus untuk mempermudah tukang mendapatkan pekerjaan.

"Konsep website ini seperti ojek online. Kalau ada permintaah, tenaga kerja bisa langsung dikirim. misalnya perbaiki lantai, di situ juga disampaikan tarifnya per jam sekian," tutur Cecep. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya