Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jasa Tirta II Sabet Dua Penghargaan

Media Indonesia
22/9/2019 08:30
Jasa Tirta II Sabet Dua Penghargaan
Direktur Utama Jasa Tirta II Saefudin Noer mengangkat salah satu dari dua penghargaan yang diraihnya.(Dok. Jasa Tirta II)

JASA Tirta II meraih dua penghargaan dalam 2nd Revolusi Mental Awards BUMN Tahun 2019, yakni CEO Revolusi Mental Gotong Royong Terbaik II dan Gold Winner Kategori Indonesia Bersih. Penghargaan diterima secara langsung oleh Direktur Utama Jasa Tirta II, U Saefudin Noer,  19 September 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Penghargaan itu diraih karena perusahaan itu berhasil menanamkan nilai transformasi di Jasa Tirta II dalam kurun 100 hari dengan program Quick-win di berbagai bidang. Proses itu berlangsung hingga enam bulan pertama Saefudin menjabat dan menjadi budaya di perusahaan hingga kini.

Di sisi lain, hal itu sejalan dengan tema 2nd Revolusi Mental Awards, yaitu ‘Transformasi Korporasi: Revitalisasi Revolusi Mental’ yang diselenggarakan BUMN Track. Saefudin menjelasakan, tugasnya di Jasa Tirta II ialah patriot call,  yaitu terkait tugas perusahaan mengelola 90% air untuk kebutuhan pertanian dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

Pengelolaan air itu untuk mengairi lebih dari 240 ribu hektare lahan guna tercapainya dua kali panen tiap tahun. Adapun pengairan yang dilakukan ialah rata-rata 6 ton air per hektare atau setara dengan nilai Rp13 triliun per tahun.

Sebagai informasi, Saefudin mendapat amanat dari Kementerian BUMN karena Jasa Tirta II tengah membutuhkan pemikiran-pemikiran baru. Guna mengemban amanat itu, mantan Direktur Keuangan Pelindo III itu memutuskan untuk mulai mengembangkan Jasa Tirta II dengan turun secara langsung ke lapangan.

Dia pun mendengar suara dari level bawah dan melakukan perubahan untuk membangkitkan harapan di masa depan. Saefudin ingin agar perusahaan itu dapat bertransformasi dengan melihat sumber daya yang ada, seperti waduk, sungai, tanah, aset, properti, wilayah pariwisata, dan air.

Dia juga ingin membangun kultur baru yang dimulai dari aspek manusia, yaitu  menciptakan sumber daya manusia unggul yang inovatif dan berdaya saing tinggi. “Potensi pengusahaan yang manageable, profesional, dan komersial, akan banyak menghasilkan tambah­an pendapatan bagi perusahaan yang berkontribusi lebih dalam konservasi lingkungan,” tukasnya. (RO/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya