Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puncak Musim Hujan PJT II Tingkatkan Pemantauan Bendungan dan Sungai

Reza Sunarya
15/1/2022 10:35
Puncak Musim Hujan PJT II Tingkatkan Pemantauan Bendungan dan Sungai
Bendungan waduk Jatiluhur, Purwakarta salah satu yang dikelola Perum Jasa Tirta II.(MI/Reza Sunarya)

PERUM Jasa Tirta (PJT) II meningkatkan pemantauan muka air waduk, bendung, bendungan, sungai dan lokasi-lokasi yang rawan banjir di musim penghujan.

Hal itu sebagai penugasan dari Pemerintah Pusat untuk menyiapkan tampungan banjir prasarana Sumber Daya Air (SDA). Pengendalian & pemantauan muka air di bendungan dan bendung dilakukan sebelum puncak musim penghujan. Jasa Tirta II juga memiliki sistem FEWS untuk memitigasi bencana banjir dan SWOM untuk efisiensi pelaksanaan pemantauan banjir.

FEWS adalah suatu sistem peringatan dini daring yang diterapkan di wilayah kerja PJT II untuk memperoleh informasi lebih awal mengenai kondisi di lapangan, baik di wilayah kerja bagian hulu, hilir maupun wilayah kerja bagian timur dan barat.

Sedangkan SWOM merupakan sistem operasi dan pengelolaan Sumber Daya Air yang telah menerapkan teknologi informasi, sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan.

"Dua sistem yang terpadu ini memudahkan Jasa Tirta II dalam melakukan pemantauan muka air, khususnya pada kondisi banjir, dan dalam perumusan langkah - langkah antisipasi yang harus dilakukan dengan lebih baik dan lebih cepat," kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan Jasa Tirta II Anton Mardiyono, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Sabtu (15/1).

Menurut Anton, Saat ini tinggi muka air Waduk Jatiluhur berada pada elevasi +93,87 mdpl, masih di bawah batas normal TMA Waduk di elevasi +107,00 mdpl. Sebagai tampungan terakhir dari sistem waduk kaskade, pengaturan debit Waduk Jatiluhur menjadi vital sebagai pengendali banjir dan untuk menyalurkan air irigasi dan air baku

Tak hanya itu, secara rutin Jasa Tirta II juga melakukan pemantauan kondisi - kondisi prasarana Sumber Daya Air (SDA) yang merupakan prasarana utama dan penunjang dalam pengendalian banjir. Antisipasi penanganan banjir, seperti menyediakan bahan - bahan banjiran seperti bronjong, karung, dolken juga disiapkan sebagai bentuk penanganan darurat yang didukung dengan kesiapan alat berat.

"Di lapangan, kita kerahkan personil untuk lebih intensif melakukan pemantauan tinggi muka air pada lokasi yang rawan banjir selama musim penghujan. Kita juga berkolaborasi dengan Muspika setempat bersama - sama memantau TMA ini," jelas Anton Mardiyono.

Pemantauan kondisi - kondisi prasarana SDA sebagai prasarana utama dilakukan melalui kegiatan rutin operasi dan pemeliharaan serta konservasi Wi layah Sungai (WS), waduk, bendungan, bendung dan Daerah Aliran Sungai (DAS). Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa pengangkatan eceng gondok, pengangkatan lumpur, pembersihan saluran dan babadan rumput.

Di wilayah hulu Jasa Tirta II melaksanakan konservasi dengan semua stakeholder terkait seperti PTPN VIII dan Perhutani, untuk mengembalikan fungsi catchment area DAS, seperti penanaman pohon, pencegahan pencemaran, penanganan sampah dan penataan sungai mati. (OL-13)

Baca Juga: Tiga Warga Kabupaten Malang Positif Omikron



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya