Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Beri Stimulus Perbankan, BI Perpeluang Turunkan Suku Bunga

Atalya Puspa
18/9/2019 14:47
Beri Stimulus Perbankan, BI Perpeluang Turunkan Suku Bunga
KEPALA Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto.(MI/Mohamad Irfan)

KEPALA Ekonom Bank Nasional Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menilai Bank Indonesia memiliki peluang untuk menurunkan kembali suku bunga acuannya sebesar 25 bps ke level 5,25%.

Hal itu dengan mempertimbangkan ekspektasi inflasi yang rendah dan arah gerakan suku bunga acuan di sejumlah negara yang menurun bahkan ada yang negatif.

"Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan stimulan bagi perbankan untuk meningkatkan ekspansi kreditnya seiring dengan melonggarnya likuiditas bank sehingga momentum pertumbuhan tetap bisa dilanjutkan," kata Ryan dalam keterangannya, Rabu (18/9).

Namun begitu, Ryan menilai jika RDG BI belum akan menurunkan BI rate di RDG besok, BI bisa memilih menggunakan kebijakan makroprudensial melalui mekanisme RIM, GWM atau lainnya.

Dia melanjutkan, terbuka peluang bagi BI untuk mengeluarkan kebijakan makroprudensial guna membantu melonggarkan likuiditas bank dengan cara merelaksasi ketentuan GWM yg diturunkan.

Selanjutnya, BI bisa juga melakukan relaksasi aturan tentang RIM yang semangatnya juga menstimulasi suku bunga simpanan bergerak turun supaya permintaan kredit melonjak guna menopang pertumbuhan ekonomi.

"Agak sulit bagi BI untuk menggunakan kedua kebijakan tadi sekaligus (bauran kebijakan) dalam keputusan RDG BI besok karena faktor eksternal (trade war, Brexit, geopolitik) yang masih membayangi," tambah Ryan.

Seperti diketahui, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25%. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya