Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEMENTERIAN Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meemastikan lonjakan harga minyak dunia yang merupakan buntut dari peristiwa serangan drone ke fasilitas minyak milik Saudi Aramco belum mempengaruhi pembentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto menyebut harga minyak mentah jenis Brent memang sempat mengalami kenaikan dari 67,10 dolar AS per barel ke 67,83 dolar AS per barel.
Namun, menurutnya, kenaikan itu masih berada dalam level yang aman dan belum berpengaruh pada pembentukan harga BBM.
Baca juga : Iran Bantah Serang Kilang Minyak Arab Saudi
"Naiknya kan tidak sampai satu dolar, jadi tidak akan beepengaruh besar," ujar Djoko di kantornya Jakarta, Selasa (17/9).
Dia menjelaskan harga BBM di Tanah Air dibentuk oleh harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). Sementara saat ini, ICP masih berada di bawah harga minyak Brent.
Dalam RAPBN 2020, pemerintah mematok ICP sebesar 63 dolar AS per barel. Besaran tersebut disepakati karena mendekati level harga minyak Brent saat ini.
Selisih yang berkisar 5 dolar AS per barel itu dinilai tidak akan mengganggu pembentukan harga BBM. (OL-7)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved