Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

RI Siap Bantu Afrika Bangun Infrastruktur

Andhika Prasetyo
21/8/2019 07:50
RI Siap Bantu Afrika Bangun Infrastruktur
Presiden Joko Widodo dengan didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja berfoto bersama perwakilan delegasi negara-negara Afrika.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan Indonesia siap membantu pembangunan infrastruktur di Afrika, seperti yang telah dilakukan di Tanah Air dalam lima tahun terakhir.

"Indonesia siap berbagi pengalaman dan saling membantu untuk pembangunan infrastruktur," ujar Presiden Jokowi ketika menjadi pembicara kunci dalam Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Di hadapan 700 peserta dari 53 negara Afrika yang hadir, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia memiliki BUMN dan perusahaan swasta yang kuat dan berpengalaman.

Seluruh entitas bisnis tersebut berpengalaman membangun infrastruktur dengan berbagai tantangan, seperti kondisi geografis yang berat dan kondisi iklim yang ekstrem. BUMN dan perusahaan swasta Indonesia juga telah membuktikan kemampuan dalam membangun infrastruktur modern perkotaan.

"Oleh karena itu, sebagai saudara seperjuangan, kami akan dengan sangat terbuka hati untuk bekerja sama berbagi dan membantu pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan seluruh bangsa Afrika," ujar Presiden.

Membangun infrastruktur di Afrika, lanjut Presiden, seharusnya tidak menjadi tantangan berat. Pasalnya, Indonesia dan negara-negara di 'Benua Hitam' itu memiliki cukup banyak kesamaan, dari letak geografis yang berat, kondisi iklim yang ekstrem, hingga budaya yang sangat beragam.

"Saya pastikan bahwa Indonesia adalah teman yang tepercaya. Indonesia is your true partner, your trusted friend," tegas Presiden Jokowi.

Melalui gelaran IAID ini, Indonesia dianggap semakin menunjukkan keberpihakan kepada negara-negara Afrika melalui berbagai kerja sama konkret.   

IAID 2019 berhasil membukukan 11 kesepakatan bisnis senilai US$822 juta atau sekitar Rp11,7 triliun, antara lain bidang keuangan, infrastruktur, energi, dan farmasi.   

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meng-ungkapkan angka tersebut masih berpeluang bertambah karena ada kemungkinan muncul kesepakatan-kesepakatan susulan sampai agenda tersebut berakhir hari ini. (Pra/OL/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya